Padang (ANTARA) - Setelah tertunda sejak Mei 2020 akibat pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) akhirnya keinginan mendirikan Rumah Tahfidz & Tahsin di daerah V Suku Kenagarian Canduang Koto Laweh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat dapat terwujud pada Minggu 15 November 2020 di Jorong Bingkudu.
Tekad kuat untuk mendirikan tempat menghafal dan tahsin Al Quran yang representatif di wilayah Nagari Canduang Koto Laweh ini didasari oleh keinginan keluarga Almarhum Nazarlis dan Almarhumah Masdiar yang menginginkan anak-anaknya menjadi anak saleh dan mencintai Al Quran.
Sehingga akhirnya menjadi motivasi dan tekad kuat anak anaknya untuk diwujudkan sehingga diberi nama Ibnu Nazar yang berarti anak pak Nazar sebagai dedikasi dan amal saleh untuk kedua almarhum.
Disamping itu pendirian rumah Tahfidz dan tahsin Ibnu Nazar ini diharapkan dapat mempersiapkan generasi mendatang para menjadi imam shalat, generasi muda yang mencintai Al Quran serta membentengi generasi muda kita dari pengaruh negatif perkembangan tekhnologi berupa gawai dan game, kata penggagas rumah tahfidz & tahsin Ibnu Nazar, Erianto Nazar melalui siaran pers yang diterima di Padang, Senin.
Dalam menjalankan pengelolaan pendidikan rumah tahfidz dan tahsin ini dibimbing langsung oleh Efrianto yang sehari-hari juga Kepala Sekolah Dasar Tahfidzhul Quran Ibnu Taimiyah Bukittinggi dan alumni Akademi Darul Sunnah Medan serta pernah Tinggal di kota suci Mekkah tiga tahun.
Dalam proses pendidikan didampingi generasi muda yang sudah biasa mendidik anak-anak menghafal Al Quran yang merupakan menjadi santri/alumni pesantren di Canduang Koto Laweh baik MUS atau MTI Canduang.
Sementara dalam pengelolaan bidang teknis non akademik dijalankan bersama-sama seluruh keluarga besar, sahabat, anak keponakan serta seluruh lapisan masyarakat Canduang Koto Laweh khususnya di V Suku Canduang.
Selain program tahfidz dan tahsin untuk tingkat anak anak yang dilakukan dua kali dalam seminggu yaitu Kamis dan Minggu selepas Ashar.
Rumah Tahfidz dan Tahsin yang statusnya dipinjamkan oleh keluarga almarhumah Nenek Lawi ini juga direncanakan akan membuat program menghafal dan memperbaiki bacaan Al Quran untuk kaum ibu setelah Jumat dengan menghadirkan ustazah yang kompeten dan untuk malam hari direncanakan dapat dimamfaatkan oleh santri MUS untuk mangulang kaji kitab khusus laki laki.
Ia berharap dengan dukungan seluruh masyarakat Nagari Canduang Koto Laweh baik di kampung atau di perantauan Al Quran benar benar membumi di Nagari Canduang Koto Laweh yang sudah terkenal dengan produsen ulama dengan keberadaan Inyiak Syekh Sulaiman Arrasuli pendiri Pesantren Madrasah Tarbiah Islamiah Canduang, Inyiak Syekh Ahmad Taher pendiri Pesantren Miftahul Ulumi Syar’iyyah, Inyiak Angku Lauk pendiri MTI III Kampuang yang dikenal Surau Teteng dengan murid yang sudah tersebar di nusantara dengan berbagai profesi.
Tekad kuat untuk mendirikan tempat menghafal dan tahsin Al Quran yang representatif di wilayah Nagari Canduang Koto Laweh ini didasari oleh keinginan keluarga Almarhum Nazarlis dan Almarhumah Masdiar yang menginginkan anak-anaknya menjadi anak saleh dan mencintai Al Quran.
Sehingga akhirnya menjadi motivasi dan tekad kuat anak anaknya untuk diwujudkan sehingga diberi nama Ibnu Nazar yang berarti anak pak Nazar sebagai dedikasi dan amal saleh untuk kedua almarhum.
Disamping itu pendirian rumah Tahfidz dan tahsin Ibnu Nazar ini diharapkan dapat mempersiapkan generasi mendatang para menjadi imam shalat, generasi muda yang mencintai Al Quran serta membentengi generasi muda kita dari pengaruh negatif perkembangan tekhnologi berupa gawai dan game, kata penggagas rumah tahfidz & tahsin Ibnu Nazar, Erianto Nazar melalui siaran pers yang diterima di Padang, Senin.
Dalam menjalankan pengelolaan pendidikan rumah tahfidz dan tahsin ini dibimbing langsung oleh Efrianto yang sehari-hari juga Kepala Sekolah Dasar Tahfidzhul Quran Ibnu Taimiyah Bukittinggi dan alumni Akademi Darul Sunnah Medan serta pernah Tinggal di kota suci Mekkah tiga tahun.
Dalam proses pendidikan didampingi generasi muda yang sudah biasa mendidik anak-anak menghafal Al Quran yang merupakan menjadi santri/alumni pesantren di Canduang Koto Laweh baik MUS atau MTI Canduang.
Sementara dalam pengelolaan bidang teknis non akademik dijalankan bersama-sama seluruh keluarga besar, sahabat, anak keponakan serta seluruh lapisan masyarakat Canduang Koto Laweh khususnya di V Suku Canduang.
Selain program tahfidz dan tahsin untuk tingkat anak anak yang dilakukan dua kali dalam seminggu yaitu Kamis dan Minggu selepas Ashar.
Rumah Tahfidz dan Tahsin yang statusnya dipinjamkan oleh keluarga almarhumah Nenek Lawi ini juga direncanakan akan membuat program menghafal dan memperbaiki bacaan Al Quran untuk kaum ibu setelah Jumat dengan menghadirkan ustazah yang kompeten dan untuk malam hari direncanakan dapat dimamfaatkan oleh santri MUS untuk mangulang kaji kitab khusus laki laki.
Ia berharap dengan dukungan seluruh masyarakat Nagari Canduang Koto Laweh baik di kampung atau di perantauan Al Quran benar benar membumi di Nagari Canduang Koto Laweh yang sudah terkenal dengan produsen ulama dengan keberadaan Inyiak Syekh Sulaiman Arrasuli pendiri Pesantren Madrasah Tarbiah Islamiah Canduang, Inyiak Syekh Ahmad Taher pendiri Pesantren Miftahul Ulumi Syar’iyyah, Inyiak Angku Lauk pendiri MTI III Kampuang yang dikenal Surau Teteng dengan murid yang sudah tersebar di nusantara dengan berbagai profesi.