Parit Malintang (ANTARA) - Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-28 yang diselenggarakan di Stadion Utama Sumatera Barat (Sumbar) yang terletak di Kabupaten Padang Pariaman kental dengan adat dan kesenian Minangkabau.

"MTQ Nasional ke-28 merupakan MTQ yang ke dua diselenggarakan di Sumbar. Pembukaan ini diselenggarakan kental dengan tradisi Minangkabau,"  kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat sambutan pada pembukaan MTQ Nasional ke-28 di Padang Pariaman, Sabtu malam. 

Ia mengatakan adat Minangkabau kental dengan ajaran Islam karena memiliki filosofi "adaik basandi syara', syara' basandi kitabullah" atau adat baralaskan syara', syara' beralaskan kitabulah," yang maksudnya orang Minang berpedoman pada ajaran dalam Al-Quran.

Di stadion yang dijadikan sebagai lokasi pembukaan MTQ  dipasang 'marawa' atau bendera Minangkabau yang terdiri dari tiga warna yaitu hitam, merah, dan kuning.

Selain itu mimbar utama tidak saja berbentuk 'bagonjong' atau bergonjong namun juga terpasang "tabie" yang merupakan jahitan kain dari berbagai warna ukuran kecil yang bermakna kerbersamaan dan kesepakatan. 

Pada pembukaan tersebut juga ditampilkan pertunjukan kesenian yang berjudul 'Syahadat Mengangkat Harkat' yang di antara penampilan itu disajikan cerita turunnya salah Surah dalam Al Quran dan sejarah masuknya Islam di Minangkabau di Bukit Marapalam.

Lalu juga ditampilkan terkait  Pancasila dalam penyusunan ideologi bangsa tersebut terdapat sejumlah tokoh Minangkabau. 

Tidak hanya itu dalam penampilan kesenian tersebut juga diceritakan tentang persatuan Indonesia dan NKRI harga mati.

"Kami akan memberikan pelayanan terbaik karena ini merupakan amanah dari Kementerian Agama," katanya. 

Ia berharap MTQ Nasional ke-28 dapat mewujudkan sumber daya manusia yang  unggul dan kegiatan itu dapat menjadikan insan yang  rutin berzikir dan tafakur.

Irwan meminta para tamu undangan yang berasal dari luar daerah agar tidak segera  kembali ke daerahnya masing-masing karena banyak objek wisata menarik dan kuliner penggugah selera yang dapat dinikmati. 

"Habis kan dulu uangnya di sini, kalau sudah habis di sini juga bisa pakai kartu kredit, dan jinjing oleh-oleh sebanyak-banyaknya saat pulang," tambahnya.
 

Pewarta : Aadiat Makruf Sabir
Editor : Ikhwan Wahyudi
Copyright © ANTARA 2024