Padang, (ANTARA) - Calon Gubernur Sumatera Barat Mulyadi menyebut pemerintah yang akan dibangun ke depan apabila diberi amanah adalah pemerintahan yang aspiratif dan kolaboratif agar semua keinginan dan harapan masyarakat dapat ditampung dan direalisasikan
"Pemerintahan yang ingin kita bentuk itu ialah pemerintah yang aspiratif yang mendengar apa kehendak rakyat dan kolaboratif yang melibatkan berbagai elemen dalam upaya mengambil keputusan yang strategis demi kepentingan rakyat," kata dia di Padang, Jumat.
Pemerintahan yang kolaboratif akan menampung semua pemikiran dan melibatkan semua pihak dalam memutuskan kebijakan.
Hal ini tentu sesuai dengan kebiasaan orang Minangkabau yang suka bermusyawarah dalam mengambil keputusan.
Seperti pepatah 'Duduak surang basampik-sampik, duduak basamo balapang-lapang'. Pepatah tersebut menggambarkan kalau orang Minangkabau itu suka bermusyawarah dalam mengambil keputusan.
Dia mencontohkan, bagaimana Sumbar punya Tigo Tungku Sajarangan yang telah teruji berabad-abad lalu dan ini harus dimanfaatkan agar dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.
Selain itu, ia menilai pemerintah yang baik itu ialah pemerintah yang mampu mendelegasikan tugasnya kepada pihak lain bukan semua urusan harus diselesaikan pemerintah, tetapi yang mampu melibatkan berbagai elemen dalam mencari solusi persoalan.
Ia menjelaskan gubernur itu bukan "Superman" yang dapat melakukan apapun. Ada hal-hal yang tidak bisa dilakukan pemerintah, tapi dapat dilakukan oleh Niniak Mamak, Alim Ulama dan Cadiak Pandai yang telah terbukti sejak ratusan tahun lalu.
"Kekuatan itu yang harus kita berdayakan," kata dia.
"Pemerintahan yang ingin kita bentuk itu ialah pemerintah yang aspiratif yang mendengar apa kehendak rakyat dan kolaboratif yang melibatkan berbagai elemen dalam upaya mengambil keputusan yang strategis demi kepentingan rakyat," kata dia di Padang, Jumat.
Pemerintahan yang kolaboratif akan menampung semua pemikiran dan melibatkan semua pihak dalam memutuskan kebijakan.
Hal ini tentu sesuai dengan kebiasaan orang Minangkabau yang suka bermusyawarah dalam mengambil keputusan.
Seperti pepatah 'Duduak surang basampik-sampik, duduak basamo balapang-lapang'. Pepatah tersebut menggambarkan kalau orang Minangkabau itu suka bermusyawarah dalam mengambil keputusan.
Dia mencontohkan, bagaimana Sumbar punya Tigo Tungku Sajarangan yang telah teruji berabad-abad lalu dan ini harus dimanfaatkan agar dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.
Selain itu, ia menilai pemerintah yang baik itu ialah pemerintah yang mampu mendelegasikan tugasnya kepada pihak lain bukan semua urusan harus diselesaikan pemerintah, tetapi yang mampu melibatkan berbagai elemen dalam mencari solusi persoalan.
Ia menjelaskan gubernur itu bukan "Superman" yang dapat melakukan apapun. Ada hal-hal yang tidak bisa dilakukan pemerintah, tapi dapat dilakukan oleh Niniak Mamak, Alim Ulama dan Cadiak Pandai yang telah terbukti sejak ratusan tahun lalu.
"Kekuatan itu yang harus kita berdayakan," kata dia.