Padang (ANTARA) - Calon Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi berencana meningkatkan pendapatan petani kopi di provinsi itu lewat hilirisasi  pengolahan hasil

"Dengan demikian  komoditas tersebut punya nilai tambah, apa yang dilakukan oleh penggiat kopi di Sumatera Barat, seperti kopi rajo, kopi pak datuak, kopi talamau, kopi jangguik, kopi cap timbangan dan kopi situjuah serta lainnya perlu kita dukung," kata dia saat berkunjung ke kebun kopi Situjuah di Kabupatan Lima Puluh Kota .


Menurutnya jika kopi yang baru dipanen langsung dijual  harganya tak seberapa  pasti petani akan untung sedikit sekali dan kadangkala rugi.

 Tetapi ketika diolah, mulai dari sortasi buah, pengupasan kulit, fermentasi, pencucian, pengeringan, pengukuran kadar air, penyaringan, pendinginan, pembubukan, dan pengemasan, pasti harganya akan mahal dan untungnya cukup besar bagi petani, ujarnya.


Program Mahyeldi-Audi  ke depan adalah mendorong hilirisasi bidang pertanian, perternakan,  perikanan dan perkebunan. 

Kita alokasikan anggaran 10  perseb  untuk pengembangan pertanian dalam artian luas dimaksud. Dukung kami untuk merealisasikannya, ujarnya.


Pada kesempatan itu sosok yang dipanggil Buya ikut menanam, memetik dan melakukan penyulingan biji kopi bersama para petani .

Petani setempat Chairul Anwar mengatakan  biji kopi khas Situjuah ini bisa berbuah setiap waktu, bukan musiman seperti biji kopi lainnya. 

Buya juga  menikmati hasil kopi yang sudah jadi. Buya juga mengatakan nagari ini akan menjadi landmark kopi ke depannya.
 

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2024