Kuala Lumpur, (ANTARA) - United Malays National Organisation (UMNO) menyatakan mempertimbangkan untuk menarik diri dari koalisi Perikatan Nasional (PN).
"UMNO sedang mempertimbangkan untuk menarik dukungannya terhadap PN dan akan memberikan syarat baru kepada pemerintah PN untuk melanjutkan kerja sama politik, melalui kesepakatan tertulis yang akan dilakukan secepatnya," kata Sekretaris Jenderal UMNO, Datuk Seri Ahmad Maslan di Kuala Lumpur, Selasa.
Keputusan itu diambil pada pertemuan Biro Politik UMNO yang berlangsung di Putra World Trade Center Kuala Lumpur pada hari yang sama.
PN saat ini dipimpin oleh Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin yang juga Presiden Partai Bersatu.
UMNO akan mengusulkan agar mendaftarkan aliansinya dengan Partai Islam se-Malaysia (PAS) dalam Muafakat Nasional didaftarkan sebagai gabungan politik yang sah.
"UMNO akan terus berjuang demi kepentingan rakyat untuk memastikan pandemi COVID-19 dapat ditangani pemerintah," katanya.
Pada pagi hari pemimpin partai oposisi Datuk Seri Anwar Ibrahim telah menghadap Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong dan menyatakan mendapatkan dukungan 120 lebih anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan baru. (*)
"UMNO sedang mempertimbangkan untuk menarik dukungannya terhadap PN dan akan memberikan syarat baru kepada pemerintah PN untuk melanjutkan kerja sama politik, melalui kesepakatan tertulis yang akan dilakukan secepatnya," kata Sekretaris Jenderal UMNO, Datuk Seri Ahmad Maslan di Kuala Lumpur, Selasa.
Keputusan itu diambil pada pertemuan Biro Politik UMNO yang berlangsung di Putra World Trade Center Kuala Lumpur pada hari yang sama.
PN saat ini dipimpin oleh Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin yang juga Presiden Partai Bersatu.
UMNO akan mengusulkan agar mendaftarkan aliansinya dengan Partai Islam se-Malaysia (PAS) dalam Muafakat Nasional didaftarkan sebagai gabungan politik yang sah.
"UMNO akan terus berjuang demi kepentingan rakyat untuk memastikan pandemi COVID-19 dapat ditangani pemerintah," katanya.
Pada pagi hari pemimpin partai oposisi Datuk Seri Anwar Ibrahim telah menghadap Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong dan menyatakan mendapatkan dukungan 120 lebih anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan baru. (*)