Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat mengucurkan dana sekitar Rp150 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setempat untuk pengadaan 10 unit kios dengan bentuk kekinian di objek wisata berkonsep waterfront city atau kota tepi air Talao Pauh.
"Rencananya ada 20 unit kios namun untuk tahap I baru 10 unit," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit di Pariaman, Rabu.
Ia menyampaikan 10 unit kios tersebut diserahkan pada Jumat (25/9) sedangkan sisanya yang dianggarkan di APBD perubahan dalam waktu dekat akan diserahkan kepada pedagang di kawasan tersebut.
Ia mengatakan sasaran pemberian kios tersebut untuk penataan kawasan objek wisata Talao Pauh agar terlihat lebih indah dan rapi sehingga menambah daya tarik kunjungan wisatawan karena selama ini pedagang membuat kios beratapkan terpal.
Meskipun Pemkot Pariaman sudah menyerahkan 10 kios kepada pedagang di Talao Pauh namun hingga sekarang bantuan tersebut belum digunakan karena masih ada mekanisme dan prosedur yang harus dilewati.
"Kiosnya belum digunakan karena ada standar operasional prosedur yang sedang disiapkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman," katanya.
Ia menyampaikan pedagang di Talao Pauh tersebut biasanya menjual berbagai jenis makanan dan minuman. Adapun salah satu minuman yang dijual di kawasan tersebut yaitu kelapa muda.
Kios yang diberikan tersebut pun berupa portabel yang terbuat dari besi dengan bentuk menyesuaikan dengan zaman kekinian.
Sebelumnya Talao Pauh yang terdapat di Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Sumatera Barat menjadi objek wisata berkonsep kota tepi air atau waterfront city ramai diserbu kaum milenial atau anak-anak remaja untuk berswafoto.
"Talao ini akan menjadi objek wisata baru di Pariaman yang akan digandrungi wisatawan," kata Wali Kota Pariaman, Genius Umar di Pariaman.
Saat ini ketika sore hari pada hari biasa puluhan wisatawan mengunjungi Talao tersebut, namun kunjungan meningkat menjadi ratusan saat akhir pekan.
Talao Pauh tersebut berupa danau kecil yang dikembangkan dengan konsep kota tepi air yang dana pembangunannya dari pemerintah pusat senilai Rp8,3 miliar.
***1***
"Rencananya ada 20 unit kios namun untuk tahap I baru 10 unit," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit di Pariaman, Rabu.
Ia menyampaikan 10 unit kios tersebut diserahkan pada Jumat (25/9) sedangkan sisanya yang dianggarkan di APBD perubahan dalam waktu dekat akan diserahkan kepada pedagang di kawasan tersebut.
Ia mengatakan sasaran pemberian kios tersebut untuk penataan kawasan objek wisata Talao Pauh agar terlihat lebih indah dan rapi sehingga menambah daya tarik kunjungan wisatawan karena selama ini pedagang membuat kios beratapkan terpal.
Meskipun Pemkot Pariaman sudah menyerahkan 10 kios kepada pedagang di Talao Pauh namun hingga sekarang bantuan tersebut belum digunakan karena masih ada mekanisme dan prosedur yang harus dilewati.
"Kiosnya belum digunakan karena ada standar operasional prosedur yang sedang disiapkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman," katanya.
Ia menyampaikan pedagang di Talao Pauh tersebut biasanya menjual berbagai jenis makanan dan minuman. Adapun salah satu minuman yang dijual di kawasan tersebut yaitu kelapa muda.
Kios yang diberikan tersebut pun berupa portabel yang terbuat dari besi dengan bentuk menyesuaikan dengan zaman kekinian.
Sebelumnya Talao Pauh yang terdapat di Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Sumatera Barat menjadi objek wisata berkonsep kota tepi air atau waterfront city ramai diserbu kaum milenial atau anak-anak remaja untuk berswafoto.
"Talao ini akan menjadi objek wisata baru di Pariaman yang akan digandrungi wisatawan," kata Wali Kota Pariaman, Genius Umar di Pariaman.
Saat ini ketika sore hari pada hari biasa puluhan wisatawan mengunjungi Talao tersebut, namun kunjungan meningkat menjadi ratusan saat akhir pekan.
Talao Pauh tersebut berupa danau kecil yang dikembangkan dengan konsep kota tepi air yang dana pembangunannya dari pemerintah pusat senilai Rp8,3 miliar.
***1***