Solok (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Solok mengunjungi warga yang terdampak longsor dan air bah di Payo, Kelurahan Tanah Garam, Kecamatan  Lubuk Sikarah, Kota Solok, Sumatera Barat. 

Saat kunjungan tersebut Wakil Wali Kota Solok Reinier didampingi Kepala Dinas Sosial Zulfadli, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Jusmardi, Kepala Dinas Pertanian Ikhvan Marosa. 

Kemudian, Kalaksa BPBD Ikhlas serta Direktur PDAM Rabilluski, mengunjungi masyarakat yang terdampak longsor dan air bah di daerah Payo Kelurahan Tanah Garam.

Di samping itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit juga mengunjungi warga yang terdampak longsor dan air bah di Payo, Kelurahan Tanah Garam, Kecamatan  Lubuk Sikarah, Kota Solok, Sumatera Barat. 

Ia mangatakan masyarakat Payo di Kelurahan Tanah Garam, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok mengungsi karena cemas akan terjadi longsor akibat derasnya hujan.

"Sekitar 300 orang masyarakat Payo mengungsi di Sekolah Dasar (SD) Negeri 12 Tanah Garam, karena ada peristiwa tanah bergerak pada hari Kamis (3/9) sore. Peristiwa itu membuat warga cemas akan terjadinya longsor," kata Wakil Gubernur Nasrul Abit saat meninjau pengungsi pada 4 September 2020.

Justru itu, sementara belum ada jaminan keamanannya biarlah mereka disini dulu, kalau ada hal-hal yang penting nanti bisa dikomunikasikan dengan BPBD kabupaten kota dan provinsi, tambahnya.

Setelah melihat kondisi dilapangan dan kondisi di atas bukit, memang tidak banyak yang rusak tetapi perlu hati-hati karena ketinggian bukitnya sangat membahayakan masyarakat.

"Dengan situasi seperti ini, masyarakat kita sangat butuh bantuan,"ujarnya.

Syukur alhamdulillah tim dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial dan BPBD memberikan bantuan berupa beras, supermie siap saji, ada peralatan bayi dan juga ada kasur.

"Mudah-mudahan mereka tidak kedinginan ditempat ini. semoga mereka tidak tidak ada yang sakit yang terpenting sekarang jangan sampai masyarakat kita kelaparan," harap Nasrul. (*) 

 

Pewarta : Laila Syafaruf
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2025