Padang, (ANTARA) - Rumah Produktif Indonesia Sumatera Barat mengadakan seminar daring nasional bertajuk "Agar Sekolah Daring Tidak Garing" ini dihadiri oleh 90 orang peserta dari seluruh daerah di Indonesia pada Sabtu malam.

Ketua DPW RPI Sumatera Barat Maghdalena melalui siaran pers yang diterima Antara Sumbar di Padang, Minggu menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian RPI Sumbar dalam bidang pendidikan yang hari ini  dalam masa transisi dan peralihan dari metode belajar luring menjadi sekolah daring akibat pandemi yang masih berlangsung.

Acara  dibuka oleh  Wakil Sekjen Bidang Jaringan Luar nNegeri Rumah Produktif Indonesia Artati yang mengapresiasi pelaksanaan seminar daring ini.

"Ada begitu banyak kebingungan yang dirasakan oleh guru, orang tua dan juga murid dalam menjalani sekolah daring , oleh karena itu seminar daring ini kita harapkan mampu menjadi secercah cahaya bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam dunia pendidikan," ujarnya.

Seminar menghadirkan tiga orang pemateri dengan tema materi yang berbeda.

Trainer Quantum Teaching, yang juga adalah ketua DPP RPI Bidang jaringan Dalam Negeri Fahruddin Ahmad mengajak semua peserta untuk mempraktIkkan metode yang bisa  membuat belajar daring menjadi mengasyikkan. 

Ia mengajak semua guru untuk tak henti meningkatkan kemampuan diri, karena seorang guru seharusnya tidak boleh berhenti belajar, agar dapat selalu memberikan ilmu bermanfaat bagi anak didiknya. 

Pada sesi kedua, diisi dengan materi tentang bagaimana membangun koneksi emosional guru dan murid di era sekolah daring yang disampaikan oleh Ratih Arrum Listiyandini. Seorang psikolog sekaligus dosen Universitas Yarsi Jakarta, yang saat ini tengah melanjutkan studi doktoral di UNSW Sydney.

Dalam penjabarannya, Ratih menjelaskan hal penting yang dapat diupayakan untuk menumbuhkan kedekatan emosional antara guru dan murid. Salah satunya adalah dengan mendeteksi kondisi emosional anak didik sehingga guru dapat menemukan metode yang pas untuk memperlakukan muridnya tersebut.

Pemateri ketiga, Madesa Rini Saputri, yang akrab disapa Ade, merupakan  Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Sumbar, memberikan materi tentang strategi pembelajaran di era sekolah daring.

 Ade mengulas berbagai macam aplikasi yang dapat dijadikan pilihan oleh guru dalam mentransfer ilmu dan nilai-nilai beserta kelebihan dan kekurangan aplikasi tersebut.

Salah seorang peserta, Nurul Mawaddah dari Makassar menyampaikan apresiasinya atas materi  yang disampaikan oleh semua pemateri. 

"Saya berharap kegiatan ini dapat rutin dilaksanakan, karena saya mendapat banyak ilmu dan wawasan baru yang dapat langsung saya terapkan di sekolah setelah kegiatan ini," ujarnya.

 

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Mario Sofia Nasution
Copyright © ANTARA 2024