London, (ANTARA) - Memasuki rumah Sunarni Puji Lestari (52) di daerah pinggiran pantai Kota Lowestoft, Inggris seperti memasuki galeri lukisan yang banyak bertebaran di Kota London sebagai kota seni.

Berbagai lukisan dengan gaya Bali seperti penari Bali, perempuan dengan membawa sesajen dan juga upacara Ngaben dalam ukuran besar menghiasi dinding rumah Tarie, demikian ia biasa dipanggil rekan-rekannya.

Sementara di ruang tamu terdapat lukisan yang dibuat selama di Inggris di antaranya lukisan Ratu Elizabeth dan juga Presiden RI Joko Widodo serta lukisan lainnya.

Tarie kepada Antara London, belum lama ini mengatakan hobi melukis telah dilakoninya sejak usia 10 tahun.

Saat itu Tarie mendapat tugas di sekolah dasar dalam pelajaran menggambar dan bahkan saat kelas lima SD sudah diajak ikut lomba melukis.

“Sejak sekolah dasar di Malang saya sudah senang melukis,” ujar Tarie yang hijrah ke Inggris dari Bali pada tahun 2007 mengikuti sang suami dari Inggris.

Sejak remaja Tarie senang berpetualang di Surabaya, Bali dan Sumbawa akhirnya mengantarkannya menetap di Pulau Dewata pada 1999, setelah menamatkan pendidikan Seni Rupa IKIP di Surabaya.
 

Pada saat menetap di Bali, pada 2000 sampai 2001,  Tarie mendapat pekerjaan di toko bebas cukai bertugas melukis konsumen dari mancanegara yang datang ke tokonya di Nusa Dua. Tidak heran koleksi lukisan karya Tarie pun bertebaran di berbagai negara.

Sebagai seorang seniman Bali, Tarie sering mengadakan pameran dan karyanya menjadi koleksi pribadi dari seluruh dunia seperti Jepang, AS, Eropa, Kanada, Afrika, Timur Tengah, Selandia Baru, Australia, Asia, dan Inggris.

Lukisan hadiah
Tarie yang menjadi anggota Great Yarmouth and District Society of Artists bersama seniman lain yang tinggal di wilayah Norfolk ini  dan masing- masing anggota mempersembahkan lukisan untuk Ratu Elizabeth sebagai hadiah perayaan Diamond Jubilee Ratu tahun 2012.

“Saya memberikan lukisan saya berupa anjing laut yang banyak terdapat di Pantai Seapollin,” ujar Tarie.

Lukisan empat ekor anjing laut yang berjemur di tepi pantai yang dilukis Tarie selama dua hari menjadi koleksi pribadi Ratu Inggris dimasukkan dalam buku kenang-kenangan yang hanya dicetak sebanyak 150 lembar.

Lowestoft adalah salah satu kota pantai di Laut Inggris dan di paroki sipil country Suffolk, Tarie sehari-harinya mempromosikan budaya Indonesia.

Berbagai aktivitas dilakukan Tarie untuk mempromosikan Indonesia mulai dari kalangan anak-anak di sekolah dasar sampai pasangan muda yang akan menikah dalam acara Hen & Satg party di Life Drawing.

“Saya bekerja untuk 'agency' yang memberikan pekerjaan membuat acara melukis bagi sahabat pasangan yang akan menikah," ujar Tarie.

Banyak pengalaman menarik yang dialami Tarie saat mengajar melukis dengan model kedua calon pengantin berbagai daerah di Inggris termasuk mereka yang bermukim di daerah di timur laut London, seperti Kota Ipswich dan Norwich.

Tarie sebelumnya tinggal daerah wisata Great Yarmouth dan pernah memiliki galery yang diberi nama Lestari Gallery di Albert Square, Great Yarmouth.

Pada tempat itu, ia memajang seluruh lukisannya baik dari Bali yang dibawanya seperti lulisan penari, upacara Ngaben di pinggir laut dan pemandangan Tanah Lot serta lukisan yang dibuat di Inggris dan menerima pesanan bila ada yang minta dilukis potret.

Desikasi Tarie dalam berkesenian di wilayah Norfolk itu mendapat penghargaan Chairman Award 2011/2012 dari Gt Yarmouth and District Society of Artists.

Profil dan koleksi lukisan Tarie masuk dalam buku peringatan 90 tahun organisasi artis yang ada di wilayah Great Yarmouth dan dicetak secara terbatas.

Tarie juga pernah menjadi volunter berbagai kegiatan seperti penggalangan dana dan bahkan lukisan dijadikan brosur organisasi WDAVF (Waveney Domestic Violent & Abuse Forum) di Kirkley Centre.
 

Tarie pun pernah melukis Putri Anne, anak perempuan Ratu Elizabeth waktu berkunjung ke gereja di Great Yarmouth.

Di rumah Tarie bergaya victorian itu juga terdapat lukisan Presiden Jokowi yang pernah dipamerkan di Art Society, Perpustakaan Great Yarmouth.

“Saya juga ingin menyerahkan lukisan kepada Presiden Jokowi secara langsung,” ujar Tarie.

Jadi pengajar
Pada awalnya menetap di Inggris, Tarie mengajar anak-anak di nursary dan budaya Indonesia seperti tari-tarian dari berbagai daerah di kalangan anak-anak sekolah dasar.

Selain mengajar Bahasa Indonesia, Tarie mengajarkan ilmu pengetahuan tentang budaya yang ada di Indonesia serta dasar negara dan kekayaan yang dimiliki Indonesia juga permainan serta alat musik yang ada seperti angklung dan kerajinan.

Pengetahuan umum geografi Indonesia, baju tradisional dari berbagai daerah dan bahkan anak pun mencoba baju tradisional yang ada dalam perangko Indonesia.

"Mengajar anak-anak usia tiga sampai tujuh tahun sangat menyenangkan, ujar Tarie.

Ia pun mengajarkan kehidupan di Bali melalui musik, tari dan juga cerita tradisional seperti Si Kancil dan buaya

Kiprah Tarie dalam mempromosikan Indonesia menjadi perhatian media Inggris. Banyak tulisan mengenai kegiatan Tarie dalam mempromosikan Indonesia di Inggris.

“Sayang saya tidak terlalu populer di kalangan teman-teman dari Indonesia karena saya mengikuti berbagai kegiatan sukarelawan," katanya.

Putri bungsu dari tujuh bersaudara dari keluarga veteran ini mendapat jiwa seni dari kedua orang dan paman sang pelukis kaca yang cukup dikenal serta kakak perempuan menjadi seorang pelukis.

“Saya belajar melukis sementara kakak saya sudah bisa melukis dari sananya,” ujar Tarie yang akhirnya juga mengajar melukis di collage Inggris sebagai volunter.

Lukisan Tarie yang menggunakan cat air, cat minyak, pastel dan black white atau charcoal dihargai paling murah 150 pound atau sekitar Rp2,8 juta dan paling mahal 500 sampai 700 pound.
 

Pameran promosi Indonesia diadakan Tarie pada 2014 juga pernah disiarkan televisi BBC news jam 6 sore dan ia juga pernah diwawancarai radio Norfolk BBC Great Yarmoth

Sejak tinggal di Inggris Tarie dalam lukisannya banyak menangkap suasana unik pedesaan dan Broadland Norfolk termasuk perahu, margasatwa, pabrik pedesaan, gereja serta suasana pantai.

Pengurus Gt Yarmouth and District Society of Artists menilai Tarie menjadi anggota komite yang sangat disegani dan dikagumi sehingga tidak heran bila ia menerima Chairman's Award sebagai artis yang membuat banyak kemajuan.

Tarie berharap lukisannya bisa juga menghiasi galeri di gedung KBRI London, terutama karyanya yang menggambarkan kehidupan masyarakat di Pulau Bali yang dikenal di kalangan masyarakat Inggris.  (*)


Pewarta : Zeynita Gibbons
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2024