Pulau Punjung (ANTARA) - Sejumlah warga Nagari (Desa Adat) Ampang Kuranji Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) mendatangi kantor wali nagari setempat menuntut pemerintah nagari adil dalam penyaluran bantuan langsung tunai (BLT).
"Informasi sementara tuntutan warga ini terkait BLT, namun yang melakukan protes di kantor wali nagari malam ini hanya beberapa orang saja bukan mencapai ratusan," kata Kapolsek Koto Baru Iptu Nafris di Pulau Punjung, Rabu malam.
Pihaknya memastikan kerumuman masa yang mendatangi Kantor Wali Nagari Ampang Kuranji, Kecamatan Koto Baru selepas Sholat Isya bukan seluruh melakukan demonstrasi terkait BLT.
"Sebenarnya yang menuntut ini hanya beberapa orang saja, karena kantor wali berada di tepi jalan umum sehingga menarik perhatian warga berhenti melihat peristiwa tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan situasi di kantor wali nagari setempat sudah kondusif. Saat ini perwakilan masyarakat, pemuka adat, tokoh pemuda, dan pemerintah nagari sedang bermusyawarah terkait tentutan tersebut.
"Situansi sudah aman, saat ini sedang dilakukan mediasi," tambah dia.
Sementara, Wali Nagari Ampang Kuranji Picok Adera membantah tudingan sejumlah masyarakat terkait penyaluran BLT yang tidak adil.
Ia memastikan penyaluran BLT di Nagari Ampang Kuranji sesuai dengan kriteria dan ketentuan yang berlaku.
"Dalam hal memutuskan nama-nama penerima BLT kami juga sudah duduk bersama dengan seluruh unsur pemerintah nagari, mulai dari Babinsa, Babinkamtibmas, Bamus, pemuda, dan lainnya," ungkap dia.
Terkait tuntutan sejumlah masyarakat, menurut dia itu hal biasa dalam demokrasi, karena tidak mungkin dapat memuaskan seluruh elemen masyarakat.
"Tentu tuntutan masyarakat ini kita tampung dulu. Namun yang jelas Pemerintah Nagari Ampang Kuranji sudah menyalurkan BLT provinsi, dana desa, kabupaten, dan pusat," ujarnya.
"Informasi sementara tuntutan warga ini terkait BLT, namun yang melakukan protes di kantor wali nagari malam ini hanya beberapa orang saja bukan mencapai ratusan," kata Kapolsek Koto Baru Iptu Nafris di Pulau Punjung, Rabu malam.
Pihaknya memastikan kerumuman masa yang mendatangi Kantor Wali Nagari Ampang Kuranji, Kecamatan Koto Baru selepas Sholat Isya bukan seluruh melakukan demonstrasi terkait BLT.
"Sebenarnya yang menuntut ini hanya beberapa orang saja, karena kantor wali berada di tepi jalan umum sehingga menarik perhatian warga berhenti melihat peristiwa tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan situasi di kantor wali nagari setempat sudah kondusif. Saat ini perwakilan masyarakat, pemuka adat, tokoh pemuda, dan pemerintah nagari sedang bermusyawarah terkait tentutan tersebut.
"Situansi sudah aman, saat ini sedang dilakukan mediasi," tambah dia.
Sementara, Wali Nagari Ampang Kuranji Picok Adera membantah tudingan sejumlah masyarakat terkait penyaluran BLT yang tidak adil.
Ia memastikan penyaluran BLT di Nagari Ampang Kuranji sesuai dengan kriteria dan ketentuan yang berlaku.
"Dalam hal memutuskan nama-nama penerima BLT kami juga sudah duduk bersama dengan seluruh unsur pemerintah nagari, mulai dari Babinsa, Babinkamtibmas, Bamus, pemuda, dan lainnya," ungkap dia.
Terkait tuntutan sejumlah masyarakat, menurut dia itu hal biasa dalam demokrasi, karena tidak mungkin dapat memuaskan seluruh elemen masyarakat.
"Tentu tuntutan masyarakat ini kita tampung dulu. Namun yang jelas Pemerintah Nagari Ampang Kuranji sudah menyalurkan BLT provinsi, dana desa, kabupaten, dan pusat," ujarnya.