Jakarta (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengimbau perantau Minang yang sudah mudik ke kampung halaman hendaknya jangan balik lagi ke perantauan untuk memutus rantai penularan COVID-19.
"Yang masih di rantau juga sebaiknya jangan pulang. Itu kita lakukan untuk menghambat transmisi COVID-19. Insya Allah, bila tidak ada pertemuan dan paparan, tidak akan ada penyebaran COVID-19 lagi," kata Irwan dalam jumpa pers secara daring yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia yang dipantau dari Jakarta, Selasa.
Irwan meminta seluruh masyarakat Minang yang ada di Sumatera Barat maupun di perantauan untuk bersabar dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Menurut dia masih banyak peluang usaha yang bisa dilakukan di Sumatera Barat, yang tidak terlalu terdampak dengan pandemi COVID-19, yaitu sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan.
"Sumatera Barat adalah wilayah agraris. Kita tetap memerlukan makanan di masa pandemi ini sehingga ada peluang besar di usaha pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan," katanya.
Ia mengakui di Sumatera Barat sama sekali tidak ada industri padat karya. Memang ada beberapa industri rumahan yang mungkin bisa menyerap tenaga kerja, tetapi mereka sendiri juga cukup terdampak pandemi COVID-19.
"Karena itu, stimulus ekonomi untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Sumatera Barat akan disiapkan," demikian Irwan Prayitno.
"Yang masih di rantau juga sebaiknya jangan pulang. Itu kita lakukan untuk menghambat transmisi COVID-19. Insya Allah, bila tidak ada pertemuan dan paparan, tidak akan ada penyebaran COVID-19 lagi," kata Irwan dalam jumpa pers secara daring yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia yang dipantau dari Jakarta, Selasa.
Irwan meminta seluruh masyarakat Minang yang ada di Sumatera Barat maupun di perantauan untuk bersabar dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Menurut dia masih banyak peluang usaha yang bisa dilakukan di Sumatera Barat, yang tidak terlalu terdampak dengan pandemi COVID-19, yaitu sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan.
"Sumatera Barat adalah wilayah agraris. Kita tetap memerlukan makanan di masa pandemi ini sehingga ada peluang besar di usaha pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan," katanya.
Ia mengakui di Sumatera Barat sama sekali tidak ada industri padat karya. Memang ada beberapa industri rumahan yang mungkin bisa menyerap tenaga kerja, tetapi mereka sendiri juga cukup terdampak pandemi COVID-19.
"Karena itu, stimulus ekonomi untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Sumatera Barat akan disiapkan," demikian Irwan Prayitno.