Padang, (ANTARA) - Bank Indonesia perwakilan Sumatera Barat tidak melayani penukaran uang secara langsung untuk kebutuhan Lebaran tahun ini dan menyarankan masyarakat yang membutuhkan uang pecahan kecil menukarnya di bank terdekat.
"Dalam rangka mengantisipasi penularan COVID-19 kami tidak membuka secara khusus layanan penukaran, warga bisa menukar di bank masing-masing," kata Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama di Padang Rabu pada wawancara daring yang difasilitasi IJTI Sumbar.
Menurut Wahyu pihaknya tetap menyediakan kebutuhan uang pecahan kecil namun hanya melalui perbankan.
Bahkan sejak Februari 2020 sebelum COVID-19 mewabah BI Sumbar telah menyiapkan uang pecahan baru hingga Rp4 triliun untuk kebutuhan Lebaran.
Namun karena ada pandemi diperkirakan kebutuhan turun dibandingkan Lebaran sebelumnya dan tahun ini diperkirakan yang terserap hanya sekitar Rp2,3 triliun.
Jadi warga bisa menukar langsung ke bank masing-masing sambil menarik atau menyimpang uang, kata dia.
Tidak hanya itu dalam melayani penukaran uang dari perbankan BI Sumbar juga memperketat mekanisme yang ada.
Uang yang disetor perbankan harus disimpan dalam plastik dan didiamkan selama 14 hari dengan harapan jika ada virus akan mati.
Setelah itu baru dilakukan pengolahan oleh petugas namun dengan prosedur yang ketat mulai dari wajib memakai masker, pemeriksaan suhu tubuh hingga memakai hand sanitizer.
Pada sisi lain ia mengajak masyarakat memperbanyak transaksi nontunai untuk menghindari penularan virus melalui uang tunai.
"Sebagaimana kita ketahui uang tunai dapat menjadi salah satu sarana penularan virus, oleh sebab itu mari perbanyak transaksi nontunai untuk mencegah tertular," kata dia.
Menurut dia ada banyak pilihan transaksi nontunai yang dapat digunakan mulai dari mobile bangking, internet bangking, uang elektronik hingga penggunaan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS).
Menurut dia dengan penggunaan QRIS masyarakat bisa meningkatkan transaksi nontunai yang lebih aman untuk saat ini di tengah wabah COVID-19.
Tidak hanya itu di saat Ramadhan untuk membayar zakat, infak dan sedekah juga dapat menggunakan QRIS dengan cara memindai kode batang dan memasukan nominal uang yang akan diinfakan di telepon pintar sehingga langsung masuk ke rekening. (*)
"Dalam rangka mengantisipasi penularan COVID-19 kami tidak membuka secara khusus layanan penukaran, warga bisa menukar di bank masing-masing," kata Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama di Padang Rabu pada wawancara daring yang difasilitasi IJTI Sumbar.
Menurut Wahyu pihaknya tetap menyediakan kebutuhan uang pecahan kecil namun hanya melalui perbankan.
Bahkan sejak Februari 2020 sebelum COVID-19 mewabah BI Sumbar telah menyiapkan uang pecahan baru hingga Rp4 triliun untuk kebutuhan Lebaran.
Namun karena ada pandemi diperkirakan kebutuhan turun dibandingkan Lebaran sebelumnya dan tahun ini diperkirakan yang terserap hanya sekitar Rp2,3 triliun.
Jadi warga bisa menukar langsung ke bank masing-masing sambil menarik atau menyimpang uang, kata dia.
Tidak hanya itu dalam melayani penukaran uang dari perbankan BI Sumbar juga memperketat mekanisme yang ada.
Uang yang disetor perbankan harus disimpan dalam plastik dan didiamkan selama 14 hari dengan harapan jika ada virus akan mati.
Setelah itu baru dilakukan pengolahan oleh petugas namun dengan prosedur yang ketat mulai dari wajib memakai masker, pemeriksaan suhu tubuh hingga memakai hand sanitizer.
Pada sisi lain ia mengajak masyarakat memperbanyak transaksi nontunai untuk menghindari penularan virus melalui uang tunai.
"Sebagaimana kita ketahui uang tunai dapat menjadi salah satu sarana penularan virus, oleh sebab itu mari perbanyak transaksi nontunai untuk mencegah tertular," kata dia.
Menurut dia ada banyak pilihan transaksi nontunai yang dapat digunakan mulai dari mobile bangking, internet bangking, uang elektronik hingga penggunaan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS).
Menurut dia dengan penggunaan QRIS masyarakat bisa meningkatkan transaksi nontunai yang lebih aman untuk saat ini di tengah wabah COVID-19.
Tidak hanya itu di saat Ramadhan untuk membayar zakat, infak dan sedekah juga dapat menggunakan QRIS dengan cara memindai kode batang dan memasukan nominal uang yang akan diinfakan di telepon pintar sehingga langsung masuk ke rekening. (*)