Jakarta (ANTARA) - Indonesia menerima 101 dukungan internasional dengan nilai total 80,1 juta dolar AS untuk penanggulangan wabah COVID-19.

Dari jumlah tersebut, sebesar 27,9 juta dolar AS telah terealisasi dan sekitar 52,1 juta dolar AS belum terealisasi.

“Hingga saat ini, Indonesia telah menerima 101 dukungan internasional dari 9 dukungan pemerintah, 82 dukungan nonpemerintah, dan 10 organisasi internasional,” ujar Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah saat menyampaikan keterangan pers secara daring dari Jakarta, Rabu.

Negara-negara yang telah memberi dukungan kepada Indonesia adalah Jepang, Korea Selatan, China, Singapura, Vietnam, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab.

Sementara organisasi internasional yang turut membantu Indonesia yaitu  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) , Bank Pembangunan Asia (ADB) , Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) , Badan Energi Atom Internasional (IAEA) , Program Pembangunan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNDP) , Global Fund, Bank Pembangunan Islam (IDB), Uni Eropa (EU), serta Komite Internasional Palang Merah (ICRC).

“Bantuan ini beragam bentuknya, mulai dari hibah tunai maupun hibah barang,” ujar Faizasyah.

Guna menangani COVID-19, Indonesia terus bekerja sama dengan mitra-mitra internasional khususnya dalam pengadaan alat kesehatan seperti masker, alat pelindung diri, PCR, ventilator, mobile X-ray, dan tenda besar.

Selain itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam berbagai kesempatan juga selalu mendorong kerja sama dengan berbagai pihak dalam upaya memenuhi kebutuhan obat-obatan dan vaksin COVID-19 bagi seluruh negara di dunia.

Secara khusus, Menlu Retno menyuarakan pentingnya akses bagi negara-negara berkembang untuk mendapat obat dan vaksin COVID-19 dengan harga terjangkau.


Pewarta : Yashinta Difa Pramudyani
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024