Simpang Empat (ANTARA) - Lebih dari 1.300 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) gulung tikar akibat dampak Corona Virus Disease (COVID-19).
"Dari 2.632 UMKM yang ada, lebih setengahnya mati total dan tidak beroperasi," kata Kepala Dinas Koperasi UKM Pasaman Barat Ali Zamar di Simpang Empat, Sabtu.
Ia mengatakan UMKM yang ada tidak bisa membuat dan menjual hasil olahannya karena sepi peminat.
Ia menyebutkan UMKM yang bada di pasar dan pedagang kaki lima dan pedagang di nagari sepi pembeli.
"Pelaku UMKM sudah banyak melapor ke kita mengenai dampak COVID-19 ini. Kita akan mencari upaya bagaimana membantu mereka," katanya.
Pihaknya saat ini juga sedang mendata langsung UMKM mana yang terdampak ke sejumlah lokasi yang ada.
Bagi UMKM di sekolah akan didata oleh Dinas Pendidikan dan UMKM di lokasi wisata akan didata oleh Dinas Pariwisata.
"Kita ingin mendapatkan data pasti dan langsung ke UMKM yang bersangkutan," ujarnya.
Pihaknya juga memperoleh informasi bahwa pihak provinsi akan membantu UMKM yang terdampak COVID-19.
"Kita berharap ada bantuan provinsi dan dari kabupaten juga sedang diupayakan," katanya.
"Dari 2.632 UMKM yang ada, lebih setengahnya mati total dan tidak beroperasi," kata Kepala Dinas Koperasi UKM Pasaman Barat Ali Zamar di Simpang Empat, Sabtu.
Ia mengatakan UMKM yang ada tidak bisa membuat dan menjual hasil olahannya karena sepi peminat.
Ia menyebutkan UMKM yang bada di pasar dan pedagang kaki lima dan pedagang di nagari sepi pembeli.
"Pelaku UMKM sudah banyak melapor ke kita mengenai dampak COVID-19 ini. Kita akan mencari upaya bagaimana membantu mereka," katanya.
Pihaknya saat ini juga sedang mendata langsung UMKM mana yang terdampak ke sejumlah lokasi yang ada.
Bagi UMKM di sekolah akan didata oleh Dinas Pendidikan dan UMKM di lokasi wisata akan didata oleh Dinas Pariwisata.
"Kita ingin mendapatkan data pasti dan langsung ke UMKM yang bersangkutan," ujarnya.
Pihaknya juga memperoleh informasi bahwa pihak provinsi akan membantu UMKM yang terdampak COVID-19.
"Kita berharap ada bantuan provinsi dan dari kabupaten juga sedang diupayakan," katanya.