Pulau Punjung, (ANTARA) - Enam warga Koto Laweh, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat yang pernah melakukan kontak langsung dengan pasien positif COVID-19 inisial "J" dan "R" menjalani swab test di RSUD Sungai Dareh pagi ini.
"Ke enam pasien ini sebelumnya sudah pemeriksaan tes cepat (rapid test), dan hasil negatif," kata Juru Bicara Penanganan COVID-19 Dharmasraya Rahmadian di Pulau Punjung, Senin.
Menurut dia tes cepat lebih kepada pemeriksaan antibodi saja, tapi tidak Chain Reaction (PCR), sehingga dikhawatirkan setelah dilakukan tes cepat hasilnya negatif merasa sudah aman padahal belum tentu.
"Bisa saja test cepat hasilnya negatif tapi pas diswab test positif, begitu juga sebaliknya. Untuk memastikannya apakah terinfeksi COVID-19 kita dilaksanakan swab test hari ini," ujarnya.
Ia menyebutkan berdasarkan penelusuran sementara sekitar 36 warga di Koto Laweh, Kecamatan Koto Besar dinyatakan pernah malakukan kontak erat dengan pasien R dan J.
Tim gugus tugas telah melakuka tes cepat terhadap warga tersebut dan hasilnya negatif, namun terdapat tiga orang gagal karena sampel dareh tidak memenuhi untuk diperiksa.
"Rencananya seluruh warga yang malakukan tes cepat ini akan diswab test, namun secara bertahap mengingat estimasi waktu pemeriksaan," kata dia.
Menurut dia sampel swab test tersebut sudah harus sampai di laboratorium biomedik Universitas Andalas di Padang, paling lambat pukul 16.00 WIB setiap harinya.
"Paling lambat jam 4 sore, agar dapat dilakukan uji sampel hari itu juga. Sementara sasil koordinasi dengan tim RSUD maksimal bisa swab setiap enam pasien. Kita tau estimasi perjalan menuju Padang empat sampai lima jam, jadi dikirim paling lambat pukul 10.00 WIB dari Dharmasraya," ungkap dia.
Ia mengatakan untuk perawatan pasien positif COVID-19 J dilakukan karantina di Ruang Isolasi RSUD Sungai Dareh, sedangkan R menjalani isolasi mandiri di rumahnya.
"R positif tanpa gejala, untuk J positif dengan riwayat penyakit bawaan sehingga perlu dirawat. Untuk kepastian R melakukan isolasi secara mandiri secara ketat kita bekerjasama dengan keluarga serta pemuda setempat dan diawasi petugas kesehatan puskesmas Koto besar," tambah dia. (*)
"Ke enam pasien ini sebelumnya sudah pemeriksaan tes cepat (rapid test), dan hasil negatif," kata Juru Bicara Penanganan COVID-19 Dharmasraya Rahmadian di Pulau Punjung, Senin.
Menurut dia tes cepat lebih kepada pemeriksaan antibodi saja, tapi tidak Chain Reaction (PCR), sehingga dikhawatirkan setelah dilakukan tes cepat hasilnya negatif merasa sudah aman padahal belum tentu.
"Bisa saja test cepat hasilnya negatif tapi pas diswab test positif, begitu juga sebaliknya. Untuk memastikannya apakah terinfeksi COVID-19 kita dilaksanakan swab test hari ini," ujarnya.
Ia menyebutkan berdasarkan penelusuran sementara sekitar 36 warga di Koto Laweh, Kecamatan Koto Besar dinyatakan pernah malakukan kontak erat dengan pasien R dan J.
Tim gugus tugas telah melakuka tes cepat terhadap warga tersebut dan hasilnya negatif, namun terdapat tiga orang gagal karena sampel dareh tidak memenuhi untuk diperiksa.
"Rencananya seluruh warga yang malakukan tes cepat ini akan diswab test, namun secara bertahap mengingat estimasi waktu pemeriksaan," kata dia.
Menurut dia sampel swab test tersebut sudah harus sampai di laboratorium biomedik Universitas Andalas di Padang, paling lambat pukul 16.00 WIB setiap harinya.
"Paling lambat jam 4 sore, agar dapat dilakukan uji sampel hari itu juga. Sementara sasil koordinasi dengan tim RSUD maksimal bisa swab setiap enam pasien. Kita tau estimasi perjalan menuju Padang empat sampai lima jam, jadi dikirim paling lambat pukul 10.00 WIB dari Dharmasraya," ungkap dia.
Ia mengatakan untuk perawatan pasien positif COVID-19 J dilakukan karantina di Ruang Isolasi RSUD Sungai Dareh, sedangkan R menjalani isolasi mandiri di rumahnya.
"R positif tanpa gejala, untuk J positif dengan riwayat penyakit bawaan sehingga perlu dirawat. Untuk kepastian R melakukan isolasi secara mandiri secara ketat kita bekerjasama dengan keluarga serta pemuda setempat dan diawasi petugas kesehatan puskesmas Koto besar," tambah dia. (*)