Batam (ANTARA) - Jumlah kru atau anak buah kapal (ABK) KM Kelud yang positif COVID-19 terus bertambah menjadi 27 orang, berdasarkan pemeriksaan swab yang dilakukan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas I Batam.
"Untuk kru Kelud ada tambahan, dari 21 yang dicek (hari ini), 8 negatif, 13 positif," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam Jumat.
Berdasarkan data Kamis (16/4), dari 15 hasil swab ABK yang selesai diperiksa, 14 di antaranya positif COVID-19.
Sementara jumlah ABK Kelud yang dikarantina di rumah sakit fasilitas karantina dan isolasi Pulau Galang, sebanyak 40 orang.
"Masih ada yang belum ke luar hasilnya 4 orang lagi," kata Didi.
Selain terhadap ABK, otoritas kesehatan Batam juga melacak 38 orang penumpang KM Kelud yang turun di kota kepulauan itu, untuk melakukan rapid test, mengetahui paparan virus corona.
Menurut Didi, seluruh hasil rapid test penumpang KM Kelud yang tinggal di Batam, non-reaktif.
"Semua yang di Batam negatif. Dari 38 yang turun di Batam, tidak semuanya orang Batam. Yang orang Batam semua negatif. Begitu luar biasanya kawan-kawan di lapangan men-'trace' dan mengecek," jelas Didi.
Selain warga Batam, tercatat pula penumpang KM Kelud dari Kabupaten Bintan, Kabupaten Tanjungbalai Karimun, Jakarta, Jember, Yogyakarta, dan Kota Tanjungpinang.
Saat tiba di Batam pada Ahad (12/4), otoritas kesehatan langsung memeriksa rapid test seluruh anak buah kapal. Dari puluhan ABK, 40 di antaranya reaktif, sehingga diputuskan untuk dikarantina di Pulau Galang.
"Untuk kru Kelud ada tambahan, dari 21 yang dicek (hari ini), 8 negatif, 13 positif," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam Jumat.
Berdasarkan data Kamis (16/4), dari 15 hasil swab ABK yang selesai diperiksa, 14 di antaranya positif COVID-19.
Sementara jumlah ABK Kelud yang dikarantina di rumah sakit fasilitas karantina dan isolasi Pulau Galang, sebanyak 40 orang.
"Masih ada yang belum ke luar hasilnya 4 orang lagi," kata Didi.
Selain terhadap ABK, otoritas kesehatan Batam juga melacak 38 orang penumpang KM Kelud yang turun di kota kepulauan itu, untuk melakukan rapid test, mengetahui paparan virus corona.
Menurut Didi, seluruh hasil rapid test penumpang KM Kelud yang tinggal di Batam, non-reaktif.
"Semua yang di Batam negatif. Dari 38 yang turun di Batam, tidak semuanya orang Batam. Yang orang Batam semua negatif. Begitu luar biasanya kawan-kawan di lapangan men-'trace' dan mengecek," jelas Didi.
Selain warga Batam, tercatat pula penumpang KM Kelud dari Kabupaten Bintan, Kabupaten Tanjungbalai Karimun, Jakarta, Jember, Yogyakarta, dan Kota Tanjungpinang.
Saat tiba di Batam pada Ahad (12/4), otoritas kesehatan langsung memeriksa rapid test seluruh anak buah kapal. Dari puluhan ABK, 40 di antaranya reaktif, sehingga diputuskan untuk dikarantina di Pulau Galang.