Wina, (Antara/AFP) - Zat diduga sebagai paparan radioaktif dari percobaan nuklir Korea Utara pada Februari ditemukan untuk pertama kali, meskipun belum jelas bahan apa digunakan oleh Pyongyang, kata organisasi pemantau CTBTO pada Selasa.
"Rasio ditemukannya 'xenon isotop' (xenon-131m dan xenon-133) sebanding dengan beberapa kejadian percobaan nuklir 50 hari sebelum penemuan," kata Organisasi Perjanjian Pelarangan Percobaan Terpadu (CTBTO).
"Sangat kebetulan bahwa percobaan nuklir oleh DPRK (Korut) diumumkan pada 12 Februari 2013, 55 hari sebelum pengukuran."
Organisasi tersebut juga menambahkan bahwa penemuan yang dilakukan stasiun pemantauan di Jepang tidak bisa menjawab pertanyaan kunci terkait apakah Pyongyang menggunakan plutonium atau uranium sebagai materinya.
Korut menggunakan plutonium pada percobaan 2006 dan 2009, maka apabila ada kepastian penggunaan uranium untuk percobaan nuklir ketiga mereka menjadi pertanda kemajuan signifikan kemampuan teknologi bagi rejim miskin dan tidak bisa ditebak di Pyongyang.
Hal tersebut juga bisa meningkatkan perhatian masyarakat internasional bahwa Korut mungkin memiliki cadangan uranium bertingkat senjata, atau teknologi yang diperlukan untuk membuatnya, sehingga memudahkan akses bagi beberapa "negara bayangan" atau "teroris" dalam mencari senjata peledak nuklir.
Terdapat juga kemungkinan bahwa radionuklida tersebut berasal dari reaktor nuklir atau aktivitas atom lain, dan CTBTO mengatakan masih meneliti untuk mendapatkan kejelasan kasus tersebut.
Meski demikian kemungkinan bahwa paparan tersebut berasan dari PLTN Fukushima, di Jepang.
Penemuan didapatkan di Takasaki, Jepang, 1.000 kilometer dari titik percobaan nuklir Korut. Tenaga ahli dibawa dari Ussuriysk, Rusia, salah satu dari ratusan titik pemantauan di seluruh dunia yang melapor ke CTBTO. (*/jno)