Payakumbuh, (ANTARA) - Sebanyak 60 atlet biliar asal Sumatera Barat mengikuti 9-Ball Home Tournament yang diselenggarakan Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kabupaten Limapuluh Kota bekerja sama dengan Kodim 0306/50 Kota di Happy Family Biliard, Payakumbuh pada 29 Februari sampai 1 Maret 2020.
Perwakilan Dandim 0306/50 Kota Mayor Inf Hasbullah P di Payakumbuh, Sabtu, menyebutkan even yang diselenggarakan ini merupakan bentuk Komunikasi Sosial (Komsos) dalam rangka membangun SDM kreatif, inovatif, dan adaptif untuk mencari bibit atlet biliar yang nanti bisa bertanding di Porprov ataupun PON.
"Di sini kita bisa menilai atlet mana yang akan siap bertanding di gelanggang yang lebih besar," kata dia saat membuka kegiatan.
Ia mengatakan pihaknya cukup serius dalam pengembangan karir atlet biliar di Luak Limopuluah (Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota).
"Nantinya untuk atlet akan kita fasilitasi sarananya dengan diperbolehkan latihan di sini bila akan mengikuti kejuaraan," ujarnya.
Melalui turnamen kali ini, pihak Kodim 0306/50 Kota juga ingin merubah stigma negatif di tengah masyarakat yang selama ini selalu mengidentikkan olahraga biliar dengan perjudian.
"Masih banyak masyarakat yang menilai olahraga biliar dekat dengan judi, padahal sebenarnya tidak. Biliar adalah olahraga yang memacu kemampuan otak dan ketepatan konsentrasi fisik," kata dia.
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) POBSI Kabupaten Limapuluh Kota Elvia Daimar mengatakan turnamen kali ini memperebutkan total hadiah sebesar Rp17,4 juta.
Turnamen ini, kata dia, akan dimaksimalkan untuk memantau perkembangan atlet biliar asal Lima Puluh Kota yang berada di bawah binaan POBSI.
"Pada Porprov 2018 lalu kita menurunkan lima atlet binaan POBSI Limapuluh Kota. Hasilnya, kami baru bisa meraih medali perunggu. Pada even kali ini kami menyertakan seluruh atlet binaan, jumlahnya lebih dari 10 atlet," ujarnya.
Ia mengatakan salah satu alasan atlet biliar asal Kabupaten Limapuluh Kota masih cukup sulit bersaing untuk meraih medali emas pada ajang Porprov adalah minimnya kompetisi yang bisa mereka ikuti, serta masih minimnya sarana dan prasarana untuk latihan.
"Mudah-mudahan dengan adanya turnamen ini dan adanya fasilitas latihan dari Kodim 0306/50 Kota, prestasi atlet biliar Kabupaten Lima Puluh Kota bisa lebih baik pada Porprov nanti," sebutnya.
Perwakilan Dandim 0306/50 Kota Mayor Inf Hasbullah P di Payakumbuh, Sabtu, menyebutkan even yang diselenggarakan ini merupakan bentuk Komunikasi Sosial (Komsos) dalam rangka membangun SDM kreatif, inovatif, dan adaptif untuk mencari bibit atlet biliar yang nanti bisa bertanding di Porprov ataupun PON.
"Di sini kita bisa menilai atlet mana yang akan siap bertanding di gelanggang yang lebih besar," kata dia saat membuka kegiatan.
Ia mengatakan pihaknya cukup serius dalam pengembangan karir atlet biliar di Luak Limopuluah (Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota).
"Nantinya untuk atlet akan kita fasilitasi sarananya dengan diperbolehkan latihan di sini bila akan mengikuti kejuaraan," ujarnya.
Melalui turnamen kali ini, pihak Kodim 0306/50 Kota juga ingin merubah stigma negatif di tengah masyarakat yang selama ini selalu mengidentikkan olahraga biliar dengan perjudian.
"Masih banyak masyarakat yang menilai olahraga biliar dekat dengan judi, padahal sebenarnya tidak. Biliar adalah olahraga yang memacu kemampuan otak dan ketepatan konsentrasi fisik," kata dia.
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) POBSI Kabupaten Limapuluh Kota Elvia Daimar mengatakan turnamen kali ini memperebutkan total hadiah sebesar Rp17,4 juta.
Turnamen ini, kata dia, akan dimaksimalkan untuk memantau perkembangan atlet biliar asal Lima Puluh Kota yang berada di bawah binaan POBSI.
"Pada Porprov 2018 lalu kita menurunkan lima atlet binaan POBSI Limapuluh Kota. Hasilnya, kami baru bisa meraih medali perunggu. Pada even kali ini kami menyertakan seluruh atlet binaan, jumlahnya lebih dari 10 atlet," ujarnya.
Ia mengatakan salah satu alasan atlet biliar asal Kabupaten Limapuluh Kota masih cukup sulit bersaing untuk meraih medali emas pada ajang Porprov adalah minimnya kompetisi yang bisa mereka ikuti, serta masih minimnya sarana dan prasarana untuk latihan.
"Mudah-mudahan dengan adanya turnamen ini dan adanya fasilitas latihan dari Kodim 0306/50 Kota, prestasi atlet biliar Kabupaten Lima Puluh Kota bisa lebih baik pada Porprov nanti," sebutnya.