Nunukan (ANTARA) - Kantor Kesehatan Pelabuhan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara memberikan vaksin kepada tenaga kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi dari Negeri Sabah untuk mengantisipasi masuknya penyakit polio dari Malaysia.
Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan Nunukan, dr Baharullah di Nunukan, Jumat mengatakan sejak awal tahun 2020 pihaknya intens memberikan vaksin kepada TKI deportasi dari Negeri Sabah. Langkah ini dilakukan, karena mendapatkan laporan dari Pemerintah bahwa penyakit polio sedang merebak di negeri jiran.
"Kami sudah vaksin ratusan TKI yang dideportasi dari Malaysia. Karena Malaysia sekarang ini sedang diserangkan penyakit polio," ujar Baharullah seraya menyatakan, pihaknya perlu melakukan langkah secepatnya sesuai instruksi dari Kementerian Kesehatan RI.
Baharullah mengutarakan, selama dilakukan vaksin dan pendataan terhadap TKI deportasi belum ditemukan ada yang mengidap penyakit yang dimaksudkan. Namun, langkah antisipasi tetap dilakukan oleh petugas Kesehatan Pelabuhan setempat.
Saat ini, Kantor Kesehatan Pelabuhan Nunukan telah memasang alat deteksi dini terhadap penyakit bagi penumpang yang tiba dari Negeri Sabah. Deteksi dini ini dilakukan setiap hari dengan alat "scannerterm" yang ditempatkan di samping x-ray bea cukai.
Penyakit polio yang sedang merebak di Malaysia ini, bisa saja berjangkit kepada WNI yang bekerja di negara itu maupun yang datang sekadar berbelanja kebutuhan pokok sehari-hari.
Oleh karena itu, Kabupaten Nunukan yang berada di tapal batas negara dengan Malaysia perlu melakukan langkah-langkah antisipasi karena pelintas batas berlangsung setiap hari.
Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan Nunukan, dr Baharullah di Nunukan, Jumat mengatakan sejak awal tahun 2020 pihaknya intens memberikan vaksin kepada TKI deportasi dari Negeri Sabah. Langkah ini dilakukan, karena mendapatkan laporan dari Pemerintah bahwa penyakit polio sedang merebak di negeri jiran.
"Kami sudah vaksin ratusan TKI yang dideportasi dari Malaysia. Karena Malaysia sekarang ini sedang diserangkan penyakit polio," ujar Baharullah seraya menyatakan, pihaknya perlu melakukan langkah secepatnya sesuai instruksi dari Kementerian Kesehatan RI.
Baharullah mengutarakan, selama dilakukan vaksin dan pendataan terhadap TKI deportasi belum ditemukan ada yang mengidap penyakit yang dimaksudkan. Namun, langkah antisipasi tetap dilakukan oleh petugas Kesehatan Pelabuhan setempat.
Saat ini, Kantor Kesehatan Pelabuhan Nunukan telah memasang alat deteksi dini terhadap penyakit bagi penumpang yang tiba dari Negeri Sabah. Deteksi dini ini dilakukan setiap hari dengan alat "scannerterm" yang ditempatkan di samping x-ray bea cukai.
Penyakit polio yang sedang merebak di Malaysia ini, bisa saja berjangkit kepada WNI yang bekerja di negara itu maupun yang datang sekadar berbelanja kebutuhan pokok sehari-hari.
Oleh karena itu, Kabupaten Nunukan yang berada di tapal batas negara dengan Malaysia perlu melakukan langkah-langkah antisipasi karena pelintas batas berlangsung setiap hari.