Akmal Saputra (ANTARA) - Sebanyak 32 sekolah dari 53 SMP di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, telah siap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
"Ahlamdulillah sekolah yang melaksanakan UNBK tahun ini bertambah menjadi 32 sekolah atau 60 persen dari 53 SLTP yang ada. Sementara tahun sebelumnya sebanyak 50 persen," kata Kepala Dinas Pendidikan Limapuluh Kota Indrawati di Sarilamak, Jumat,
Memang, kata Indrawati, belum seluruh sekolah yang menggelar UNBK secara mandiri atau menjadi pelaksana UNBK. Masih ada sekolah yang bekerja sama ke SMK dan SMA di daerah tersebut.
"Salah satunya SMP di Kecamatan Guguak. Kami tahu SMK dan SMA memiliki peralatan dan kesiapannya lebih baik," ujarnya.
Sedangkan untuk sekolah yang masih melaksanakan Ujian Nasional berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) sebanyak 21 sekolah.
"Permasalahan dari sekolah tersebut karena memang belum ada perangkat dan ada karena belum memiliki jaringan untuk melaksanakan UNBK," sebutnya.
Jumlah siswa yang akan mengikuti UN pada tahun ini, katanya juga mengalami peningkatan dari sebelumnya. Pada tahun ini ada 4.006 siswa yang mengikuti UN, sedangkan pada tahun sebelumnya hanya 3.900an siswa.
"Untuk UNBK ada 3.286 siswa dan UNKP sebanyak 795 siswa. Secara total siswa, memang yang ikut UNBK itu jauh lebih banyak dari UNKP," ujarnya.
Ia menyebutkan meningkatnya jumlah sekolah yang UNBK pada tahun ini juga karena adanya penambahan unit komputer ke beberapa sekolah melalui anggaran pusat, anggaran komite dan dana aspirasi anggota DPRD.
"Kita juga ada menganggarkan penambahan komputer, tapi kita juga mencari dan meminta penambahan dari anggaran pusat. Tahun ada lima sekolah yang mendapatkan penambahan komputer," sebutnya.
"Ahlamdulillah sekolah yang melaksanakan UNBK tahun ini bertambah menjadi 32 sekolah atau 60 persen dari 53 SLTP yang ada. Sementara tahun sebelumnya sebanyak 50 persen," kata Kepala Dinas Pendidikan Limapuluh Kota Indrawati di Sarilamak, Jumat,
Memang, kata Indrawati, belum seluruh sekolah yang menggelar UNBK secara mandiri atau menjadi pelaksana UNBK. Masih ada sekolah yang bekerja sama ke SMK dan SMA di daerah tersebut.
"Salah satunya SMP di Kecamatan Guguak. Kami tahu SMK dan SMA memiliki peralatan dan kesiapannya lebih baik," ujarnya.
Sedangkan untuk sekolah yang masih melaksanakan Ujian Nasional berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) sebanyak 21 sekolah.
"Permasalahan dari sekolah tersebut karena memang belum ada perangkat dan ada karena belum memiliki jaringan untuk melaksanakan UNBK," sebutnya.
Jumlah siswa yang akan mengikuti UN pada tahun ini, katanya juga mengalami peningkatan dari sebelumnya. Pada tahun ini ada 4.006 siswa yang mengikuti UN, sedangkan pada tahun sebelumnya hanya 3.900an siswa.
"Untuk UNBK ada 3.286 siswa dan UNKP sebanyak 795 siswa. Secara total siswa, memang yang ikut UNBK itu jauh lebih banyak dari UNKP," ujarnya.
Ia menyebutkan meningkatnya jumlah sekolah yang UNBK pada tahun ini juga karena adanya penambahan unit komputer ke beberapa sekolah melalui anggaran pusat, anggaran komite dan dana aspirasi anggota DPRD.
"Kita juga ada menganggarkan penambahan komputer, tapi kita juga mencari dan meminta penambahan dari anggaran pusat. Tahun ada lima sekolah yang mendapatkan penambahan komputer," sebutnya.