Padang, (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) menggandeng kaum milenial untuk mensosialisasikan tahapan Pilgub Sumbar untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.
Komisioner KPU Sumbar Gebril Daulay, di Padang, Jumat, mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan struktur pemilih berdasarkan data pada Pemilu 2019.
Menurut dia, untuk Sumbar saat ini pemilih pemula dan pemuda mencapai 25,7 persen dari total pemilih
Ia mengatakan rata-rata umur mereka sekitar 17 hingga 30 tahun, sehingga untuk merangkul mereka perlu media yang pas, sehingga sosialisasi dapat tersampaikan dengan baik.
"Salah satu upaya kita adalah menggandeng akun aktif di media sosial. Kita gandeng mereka untuk menciptakan tagline pemilu, tema kegiatan sosialisasi dan lainnya," kata dia pula.
Hal ini juga didasari karena terjadi pergeseran dalam masyarakat dalam mendapatkan informasi.
Dulu, katanya masyarakat mendapatkan informasi dari media arus utama, seperti koran, majalah, televisi, radio, dan lainnya.
Namun, pada hari ini semua berubah menjadi media sosial, sehingga membuat pihaknya harus meningkatkan sosialisasi di media sosial baik di facebook, instagram, twitter dan lainnya.
Kemudian, pihaknya telah melakukan survei terhadap Pemilu 2019, sehingga ada evaluasi agar tingkat partisipasi pemilih meningkat
Dia mengatakan pada Pilgub Sumbar 2015 lalu persentase pemilih hanya 59,5 persen, sementara pada Pilgub Sumbar 2010 sebesar 63,6 persen.
Persentase dari 2010 ke 2015 terjadi penurunan tingkat partisipasi masyarakat dan untuk 2020 targetnya sebesar 77, 5 persen.
"Kita berupaya maksimal agar dalam sosialisasi, sehingga tingkat partisipasi meningkat minimal mencapai target," katanya pula.
Komisioner KPU Sumbar Gebril Daulay, di Padang, Jumat, mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan struktur pemilih berdasarkan data pada Pemilu 2019.
Menurut dia, untuk Sumbar saat ini pemilih pemula dan pemuda mencapai 25,7 persen dari total pemilih
Ia mengatakan rata-rata umur mereka sekitar 17 hingga 30 tahun, sehingga untuk merangkul mereka perlu media yang pas, sehingga sosialisasi dapat tersampaikan dengan baik.
"Salah satu upaya kita adalah menggandeng akun aktif di media sosial. Kita gandeng mereka untuk menciptakan tagline pemilu, tema kegiatan sosialisasi dan lainnya," kata dia pula.
Hal ini juga didasari karena terjadi pergeseran dalam masyarakat dalam mendapatkan informasi.
Dulu, katanya masyarakat mendapatkan informasi dari media arus utama, seperti koran, majalah, televisi, radio, dan lainnya.
Namun, pada hari ini semua berubah menjadi media sosial, sehingga membuat pihaknya harus meningkatkan sosialisasi di media sosial baik di facebook, instagram, twitter dan lainnya.
Kemudian, pihaknya telah melakukan survei terhadap Pemilu 2019, sehingga ada evaluasi agar tingkat partisipasi pemilih meningkat
Dia mengatakan pada Pilgub Sumbar 2015 lalu persentase pemilih hanya 59,5 persen, sementara pada Pilgub Sumbar 2010 sebesar 63,6 persen.
Persentase dari 2010 ke 2015 terjadi penurunan tingkat partisipasi masyarakat dan untuk 2020 targetnya sebesar 77, 5 persen.
"Kita berupaya maksimal agar dalam sosialisasi, sehingga tingkat partisipasi meningkat minimal mencapai target," katanya pula.