Pulau Punjung (ANTARA) - Harga telur ayam ras kelas super di Pasar Tradisional Sikabau, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), mengalami kenaikan dari Rp40.000 menjadi Rp50.000 per rak yang berisi 30 butir telur.
"Harga telur mulai naik sejak seminggu terakhir," kata salah seorang pedagang di Pasar Sikabau, Lindawati (45), di Pulau Punjung, Senin.
Ia merinci harga telur kelas super naik dari Rp40.000 menjadi Rp50.000, kelas II Rp38.000 menjadi Rp45.000, dan kelas III Rp35.000 menjadi Rp40.000.
Menurut dia naiknya harga telur kemungkinan disebabkan kurangnya pasokan dari beberapa daerah sentral seperti Kabupaten Limapuluh Kota dan Pariaman.
Di samping itu, katanya, yang sudah berjualan telur sejak lima tahun terakhir kenaikan juga disebabkan karena menjelang natal dan libur tahun baru.
"Menjelang akhir tahun memang selalu naik, permintaan telur banyak sementara stok kurang," ungakap dia.
Namun meski harga telur ayam sedang tinggi, ia mengaku tidak ada penurunan permintaan, bahkan adanya peningkatan permintaan dari masyarakat.
Sementara, pedagang kelontong di Pasar Sikabau Mega (34), menyebutkan selain naik, telur ayam ras juga langka menyusul pasokan yang berkurang. Bahkan telur bisa kosong dua sampai tiga hari.
Ia memprediksi harga telur ayam akan turun lagi pascalebaran Natal dan libur tahun baru.
Sementara bahan pokok lainnya seperti cabai harganya masih stabil dikisaran Rp35.000 sampai Rp40.000 per kilogram, bawang merah Rp20.000 hingga Rp25.000 per kilogram tergantung kualitasnya.
"Untuk kentang, tomat, dan lainnya masih berkisar di harga Rp5.000 sampai Rp10.000 per kilogram," kata pedagang di Pasar Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, Iman (43).
"Harga telur mulai naik sejak seminggu terakhir," kata salah seorang pedagang di Pasar Sikabau, Lindawati (45), di Pulau Punjung, Senin.
Ia merinci harga telur kelas super naik dari Rp40.000 menjadi Rp50.000, kelas II Rp38.000 menjadi Rp45.000, dan kelas III Rp35.000 menjadi Rp40.000.
Menurut dia naiknya harga telur kemungkinan disebabkan kurangnya pasokan dari beberapa daerah sentral seperti Kabupaten Limapuluh Kota dan Pariaman.
Di samping itu, katanya, yang sudah berjualan telur sejak lima tahun terakhir kenaikan juga disebabkan karena menjelang natal dan libur tahun baru.
"Menjelang akhir tahun memang selalu naik, permintaan telur banyak sementara stok kurang," ungakap dia.
Namun meski harga telur ayam sedang tinggi, ia mengaku tidak ada penurunan permintaan, bahkan adanya peningkatan permintaan dari masyarakat.
Sementara, pedagang kelontong di Pasar Sikabau Mega (34), menyebutkan selain naik, telur ayam ras juga langka menyusul pasokan yang berkurang. Bahkan telur bisa kosong dua sampai tiga hari.
Ia memprediksi harga telur ayam akan turun lagi pascalebaran Natal dan libur tahun baru.
Sementara bahan pokok lainnya seperti cabai harganya masih stabil dikisaran Rp35.000 sampai Rp40.000 per kilogram, bawang merah Rp20.000 hingga Rp25.000 per kilogram tergantung kualitasnya.
"Untuk kentang, tomat, dan lainnya masih berkisar di harga Rp5.000 sampai Rp10.000 per kilogram," kata pedagang di Pasar Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, Iman (43).