Padang, (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Padang Sejahtera Mandiri (PSM) milik Pemkot Padang ditargetkan akan menggarap tiga sektor usaha setelah mendapatkan dana penyertaan modal sebesar Rp5 miliar.
"Sektor usaha yang akan digarap yaitu perparkiran, distribusi semen dan pengelolaan angkutan umum Trans Padang," kata Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Padang Swesti Fanloni di Padang, Rabu.
Menurut dia saat ini setelah dibentuk pada 2014 BUMD Padang Sejahtera Mandiri baru memiliki direksi pada 2017 dan mendapatkan penyertaan modal dari APBD Kota Padang pada 2018.
"Sesuai dengan Perda yang ada ruang lingkup usaha BUMD Padang Sejahtera Mandiri cukup banyak namun fokus awal adalah mengelola parkir di lokasi wisata hingga ke pasar," kata dia.
Kemudian untuk distributor semen akan segera terwujud pada 2020 dan saat ini izinnya sudah didapat.
Selanjutnya untuk pengelolaan angkutan umum Trans Padang sudah mengerucut akan dipindahkan dari UPT Dinas Perhubungan Kota Padang kepada BUMD Padang Sejahtera Mandiri.
Transportasi massal menjadi salah satu ruang lingkup usaha Padang Sejahtera Mandiri dan saat ini sedang dibahas proses peralihannya, kata dia.
Ia mengatakan arah kebijakan Wali Kota Padang Mahyeldi menginginkan ada perusahaan daerah yang khusus mengelola transportasi di Padang.
"Namun belajar dari BUMD Padang Sejahtera Mandiri yang proses pembentukannya panjang, untuk sementara Trans Padang terlebih dahulu dikelola oleh PSM," kata dia.
Terkait dengan adanya pandangan bidang garapan usaha BUMD Padang Sejahtera Mandiri belum fokus dan spesifik ia mengatakan hal ini mengacu kepada Perda pendirian yang memang bisa menggarap beragam usaha.
Jika ada yang mengatakan kenapa menggarap sektor yang sudah ada dan tidak merintis usaha baru ia mengatakan saat ini penyertaan modal masih minim baru Rp5 miliar.
Ke depan Padang Sejahtera Mandiri akan merintis kerja sama dengan pihak ketiga menjajaki peluang dan potensi yang bisa digarap, kata dia. (*)
"Sektor usaha yang akan digarap yaitu perparkiran, distribusi semen dan pengelolaan angkutan umum Trans Padang," kata Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Padang Swesti Fanloni di Padang, Rabu.
Menurut dia saat ini setelah dibentuk pada 2014 BUMD Padang Sejahtera Mandiri baru memiliki direksi pada 2017 dan mendapatkan penyertaan modal dari APBD Kota Padang pada 2018.
"Sesuai dengan Perda yang ada ruang lingkup usaha BUMD Padang Sejahtera Mandiri cukup banyak namun fokus awal adalah mengelola parkir di lokasi wisata hingga ke pasar," kata dia.
Kemudian untuk distributor semen akan segera terwujud pada 2020 dan saat ini izinnya sudah didapat.
Selanjutnya untuk pengelolaan angkutan umum Trans Padang sudah mengerucut akan dipindahkan dari UPT Dinas Perhubungan Kota Padang kepada BUMD Padang Sejahtera Mandiri.
Transportasi massal menjadi salah satu ruang lingkup usaha Padang Sejahtera Mandiri dan saat ini sedang dibahas proses peralihannya, kata dia.
Ia mengatakan arah kebijakan Wali Kota Padang Mahyeldi menginginkan ada perusahaan daerah yang khusus mengelola transportasi di Padang.
"Namun belajar dari BUMD Padang Sejahtera Mandiri yang proses pembentukannya panjang, untuk sementara Trans Padang terlebih dahulu dikelola oleh PSM," kata dia.
Terkait dengan adanya pandangan bidang garapan usaha BUMD Padang Sejahtera Mandiri belum fokus dan spesifik ia mengatakan hal ini mengacu kepada Perda pendirian yang memang bisa menggarap beragam usaha.
Jika ada yang mengatakan kenapa menggarap sektor yang sudah ada dan tidak merintis usaha baru ia mengatakan saat ini penyertaan modal masih minim baru Rp5 miliar.
Ke depan Padang Sejahtera Mandiri akan merintis kerja sama dengan pihak ketiga menjajaki peluang dan potensi yang bisa digarap, kata dia. (*)