Padang, (ANTARA) - Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat fokus menyosialisasikan rendang sebagai produk unggulan utama dengan memperkuat merek dan memberikan dukungan agar bisa menjadi industri.
"Saat ini kami fokus membangun merek dan menyosialisasikan hingga ke luar negeri Payakumbuh sebagai City Of Randang," kata Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz di Padang, Kamis.
Ia menyampaikan hal itu pada rapat Koordinasi terkait kerja sama luar negeri antara Pemprov Sumbar dengan aparatur pengelola kerja sama luar negeri OPD kabupaten dan kota yang digelar Biro Kerja Sama Pembangunan dan Rantau.
Menurut dia karena Payakumbuh tidak terlalu fokus pada sektor pariwisata pihaknya memang fokus pada rendang sebagai upaya mengangkat kearifan lokal sehingga memberikan manfaat secara ekonomi kepada masyarakat.
"Rendang adalah makanan yang sudah diakui kelezatannya dan sudah banyak yang memproduksi akan tetapi belum sampai pada tahap industrialisasi," katanya
Jika selama ini dilakukan secara terpisah maka Payakumbuh mengkoordinir dan mendukung penuh rendang menjadi industri hingga membantu pemasaran, lanjutnya
Oleh sebab itu pihaknya merintis sejumlah kerja sama untuk memasarkan rendang hingga ke luar negeri.
Salah satu yang dibidik adalah memasarkan rendang ke Arab Saudi dengan menyasar jamaah haji dan umrah dengan jumlah kunjungan hingga 30 juta orang per tahun.
"Ini sudah ditindaklanjuti dengan menandatangani kerja sama dengan pengusaha setempat," ujarnya.
Kemudian Erwin juga memaparkan pihaknya baru saja berkunjung ke Korea Selatan untuk memperkenalkan rendang pada International Fermentation Expo di Area World Cup Stadium Jeonju, Korea Selatan pada 1-4 November 2019.
Pada sisi lain pihaknya juga sudah membuat pelayanan satu pintu terpadu untuk memudahkan mitra yang ingin berinvestasi.
"Bahkan untuk tanda tangan wali kota hanya hitungan jam sejauh semuanya sesuai prosedur," kata dia.
Kini Payakumbuh sudah membangun kampung rendang dengan kapasitas produksi hingga 10 ton per hari.
"Saat ini kami fokus membangun merek dan menyosialisasikan hingga ke luar negeri Payakumbuh sebagai City Of Randang," kata Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz di Padang, Kamis.
Ia menyampaikan hal itu pada rapat Koordinasi terkait kerja sama luar negeri antara Pemprov Sumbar dengan aparatur pengelola kerja sama luar negeri OPD kabupaten dan kota yang digelar Biro Kerja Sama Pembangunan dan Rantau.
Menurut dia karena Payakumbuh tidak terlalu fokus pada sektor pariwisata pihaknya memang fokus pada rendang sebagai upaya mengangkat kearifan lokal sehingga memberikan manfaat secara ekonomi kepada masyarakat.
"Rendang adalah makanan yang sudah diakui kelezatannya dan sudah banyak yang memproduksi akan tetapi belum sampai pada tahap industrialisasi," katanya
Jika selama ini dilakukan secara terpisah maka Payakumbuh mengkoordinir dan mendukung penuh rendang menjadi industri hingga membantu pemasaran, lanjutnya
Oleh sebab itu pihaknya merintis sejumlah kerja sama untuk memasarkan rendang hingga ke luar negeri.
Salah satu yang dibidik adalah memasarkan rendang ke Arab Saudi dengan menyasar jamaah haji dan umrah dengan jumlah kunjungan hingga 30 juta orang per tahun.
"Ini sudah ditindaklanjuti dengan menandatangani kerja sama dengan pengusaha setempat," ujarnya.
Kemudian Erwin juga memaparkan pihaknya baru saja berkunjung ke Korea Selatan untuk memperkenalkan rendang pada International Fermentation Expo di Area World Cup Stadium Jeonju, Korea Selatan pada 1-4 November 2019.
Pada sisi lain pihaknya juga sudah membuat pelayanan satu pintu terpadu untuk memudahkan mitra yang ingin berinvestasi.
"Bahkan untuk tanda tangan wali kota hanya hitungan jam sejauh semuanya sesuai prosedur," kata dia.
Kini Payakumbuh sudah membangun kampung rendang dengan kapasitas produksi hingga 10 ton per hari.