Padang, (ANTARA) - Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas (FIB Unand) menggelar kegiatan Lomba Mewarnai tingkat Taman Kanak-kanak (TK) pada 8 November 2019 di Medan Nan Balinduang FIB Unand
Acara ini merupakan lomba mewarnai Rumah Adat Minangkabau, yang diikuti oleh 27 anak TK Al-Hidayah, Kota Padang, dengan kriteria paling kreatif dan rapi.
se krea
Penanggung Jawab Lomba Mewarnai Rafiq Gusly mengatakan kegiatan ini merupakan cara yang kami lakukan untuk memperkenalkan salah satu ikon budaya Minangkabau, kepada generasi muda terutama untuk usia dini
“Selain memperkenalkan budaya Minangkabau, juga sebagai wadah untuk meningkatkan kreativitas melalui kegiatan mewarnai dan bentuk keprihatinan kami dengan budaya tradisional sekarang, yang mulai jarang dikenal anak muda,” ujar rafiq
Untuk peralatan lomba, para peserta membawa alat mewarnai mereka masing-masing berupa krayon dan pensil warna yang didampingi oleh para orang tua dan guru-guru.
“Peserta lombanya juga antusias mengikuti lomba, dari waktu dua jam 15 menit yang kami berikan, hanya terpakai kurang lebih satu jam, seuluruh peserta sudah menyelesaikan gambar yang diwarnai,” ujar Rafiq
Rafiq berharap dengan adaya lomba mewarnai ini sedari kecil anak-anak sudah mampu mengenal tentang bagaimana kebudayaan tempat mereka bertumbuh kembang
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara Festival Kebudayaan dan Alek Seni Minangkabau 2019, yang juga merupakan output dari mata kuliah Manajemen Seni.
Penulis adalah mahasiswa magang di portal berita www.sumbar.antaranews.com
Acara ini merupakan lomba mewarnai Rumah Adat Minangkabau, yang diikuti oleh 27 anak TK Al-Hidayah, Kota Padang, dengan kriteria paling kreatif dan rapi.
se krea
Penanggung Jawab Lomba Mewarnai Rafiq Gusly mengatakan kegiatan ini merupakan cara yang kami lakukan untuk memperkenalkan salah satu ikon budaya Minangkabau, kepada generasi muda terutama untuk usia dini
“Selain memperkenalkan budaya Minangkabau, juga sebagai wadah untuk meningkatkan kreativitas melalui kegiatan mewarnai dan bentuk keprihatinan kami dengan budaya tradisional sekarang, yang mulai jarang dikenal anak muda,” ujar rafiq
Untuk peralatan lomba, para peserta membawa alat mewarnai mereka masing-masing berupa krayon dan pensil warna yang didampingi oleh para orang tua dan guru-guru.
“Peserta lombanya juga antusias mengikuti lomba, dari waktu dua jam 15 menit yang kami berikan, hanya terpakai kurang lebih satu jam, seuluruh peserta sudah menyelesaikan gambar yang diwarnai,” ujar Rafiq
Rafiq berharap dengan adaya lomba mewarnai ini sedari kecil anak-anak sudah mampu mengenal tentang bagaimana kebudayaan tempat mereka bertumbuh kembang
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara Festival Kebudayaan dan Alek Seni Minangkabau 2019, yang juga merupakan output dari mata kuliah Manajemen Seni.
Penulis adalah mahasiswa magang di portal berita www.sumbar.antaranews.com