Padang (ANTARA) - Sebanyak 187 sekolah di Padang telah menyelenggarakan pendidikan inklusi dengan menerima pelajar berkebutuhan khusus untuk bisa belajar bersama dengan siswa lainya.

"Dari 187 sekolah tersebut terdiri atas 45 PAUD dan TK, 113 SD, dan 29 SMP," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Padang Danti Arvan di Padang, Rabu.

Menurut dia pelaksanaan pendidikan inklusi merupakan amanat Peraturan Menteri Pendidikan nomor 70 tahun 2009 tentang pendidikan inklusi bagi peserta didik yang memiliki kelainan dan potensi kecerdasan atau bakat istimewa. 

"Minimal dalam rombongan belajar yang akan diterima ada satu pelajar berkebutuhan khusus," katanya.

Saat ini di Padang terdapat 217 guru pendamping kelas pelajar berkebutuhan khusus dengan total peserta didik berkebutuhan khusus sebanyak 1.721 orang.

Selain itu saat ini di Padang telah ada Unit Pelaksana Teknis Dinas Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusif.

"UPTD ini juga melayani asesmen bagi anak berkebutuhan khusus secara gratis," ujarnya.

Ia menyebutkan layanan yang disediakan mulai dari asesmen akademik, perkembangan hingga konsultasi dengan tenaga ahli.

Bahkan di UPTD ini juga ada tenaga relawan dari Australia yang ikut membantu dalam penanganan anak berkebutuhan khusus, kata dia.

Relawan dari Australia tersebut merupakan tenaga ahli bidang terapi wicara, terapi okupasi, mentor autis hingga penggembangan web.

Tidak hanya itu UPTD Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusif bekerja sama dengan relawan Australia membuat inovasi dengan merancang  program isyarat berkomunikasi.

Setelah melalui serangkai proses program isyarat berkomunikasi tersebut telah dirampungkan dan digunakan dalam proses pembelajaran.

Paket workshop isyarat berkomunikasi tersebut juga sudah disebarluaskan di pusat layanan Autis se-Indonesia.

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024