Lubukbasung, (ANTARA) - Madrasyah Aliyah Negeri (MAN) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengadakan simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bagi 151 siswa pada Rabu. Para siswa itu berasal dari MAN 5 Agam, MAS Bawan, MAS Nurul Yakin dan MAS Anak Aia Dadok.
"Mereka kami bagi tiga kelompok karena jumlah komputer yang dipakai hanya 50 unit dan lima unit cadangan," kata Kepala MAN 5 Agam, Isrizal di Lubukbasung, Rabu, .
Ia menambahkan, simulasi UNBK itu untuk mengenalkan siswa dalam mengaktifkan, membuka aplikasi dan melihat soal.
Dengan cara itu, tambahnya, siswa akan terlatih agar pelaksanaan UNBK itu berjalan dengan baik nantinya.
"Mereka harus dibekali agar tidak kesulitan dalam mengikuti UNBK nantinya," katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Agam, Edi Oktaviandi menambahkan pelaksanaam UNBK itu diikuti seluruh sekolah di Agam dengan rincian MA 17 unit dan MTs 37 unit MTs.
Namun secara mandiri belum semua sekolah melaksanakan UNBK, karena beberapa sekolah menumpang ke sekolah lain akibat peralatan komputer dan jaringan internet.
"Ini kendala yang kita hadapi selama ini sehingga tidak seluruh sekolah melaksanakan UNBK secara mandiri," katanya.
Kedepan, Kemenag berusaha secara bertahap untuk melengkapi komputer dan menambah jaringan internet.
Selain itu mengimbau pihak sekolah dan komite untuk mencari peluang dengan sektor swasta dalam pengadaan komputer.
"Lakukan pendekatan dengan pihak ketiga dalam menambah komputer," katanya. (*)
"Mereka kami bagi tiga kelompok karena jumlah komputer yang dipakai hanya 50 unit dan lima unit cadangan," kata Kepala MAN 5 Agam, Isrizal di Lubukbasung, Rabu, .
Ia menambahkan, simulasi UNBK itu untuk mengenalkan siswa dalam mengaktifkan, membuka aplikasi dan melihat soal.
Dengan cara itu, tambahnya, siswa akan terlatih agar pelaksanaan UNBK itu berjalan dengan baik nantinya.
"Mereka harus dibekali agar tidak kesulitan dalam mengikuti UNBK nantinya," katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Agam, Edi Oktaviandi menambahkan pelaksanaam UNBK itu diikuti seluruh sekolah di Agam dengan rincian MA 17 unit dan MTs 37 unit MTs.
Namun secara mandiri belum semua sekolah melaksanakan UNBK, karena beberapa sekolah menumpang ke sekolah lain akibat peralatan komputer dan jaringan internet.
"Ini kendala yang kita hadapi selama ini sehingga tidak seluruh sekolah melaksanakan UNBK secara mandiri," katanya.
Kedepan, Kemenag berusaha secara bertahap untuk melengkapi komputer dan menambah jaringan internet.
Selain itu mengimbau pihak sekolah dan komite untuk mencari peluang dengan sektor swasta dalam pengadaan komputer.
"Lakukan pendekatan dengan pihak ketiga dalam menambah komputer," katanya. (*)