Padang (ANTARA) - Kerupuk kuah atau bisa juga disebut kerupuk leak merupakan makanan tradisional dari Sumbar. Walau kerupuk leak termasuk makanan tradisional, peminatnya tetap banyak.
Kerupuk leak biasanya banyak dijual di daerah taplau (tapi lauik/tepi laut), kawasan GOR Agus Salim dan tempat wisata lainnya.
“Kerupuk leak ini terbuat dari ubi, ukurannya ada yang besar dan ada yang kecil,” ujar Ridho seorang penjual kerupuk leak di daerah taplau dekat tugu merpati.
Selain kerupuk leak yang terbuat dari ubi, Ridho juga menjual kerupuk leak dari kerupuk nasi. Kerupuk leak ini diatasnya dilumuri kuah sate padang dan ditaburi mi mi goreng dan bihun rebus.
“Kalau untuk mi nya itu tergantung permintaan pelanggan, biasanya sih campur mi goreng dan bihun rebus. Lebih banyak yang memesan kerupuk ubi karena mungkin rasanya lebih enak,” kata Ridho.
Kerupuk leak yang besar berbentuk segi empat dihargai Rp5 ribu dan yang kecil berbentuk bulat seharga Rp3 ribu, sudah termasuk mi goreng dan bihun rebus.
“Kalau hari biasa bisa habis kerupuknya setengah toples besar, kalau Sabtu Minggu bisa habis 2 toples besar,” ujar Ridho.
Selain kerupuk leak, Ridho juga menjual langkitang serta pensi yang juga merupakan beberapa makanan tradisional dari Sumbar dan kebanyakan penjual di taplau menjual makanan ini bersamaan dengan kerupuk leak.
“Kalau hari biasa satu atau dua toples besar. Kalau Sabtu Minggu tiga toples besar,” ucap Ridho.
Masing-masing langkitang, pensi pedas, dan pensi sup dihargai Rp5 ribu. Di hari biasa Ridho mulai berjualan dari sesudah zuhur sampai pukul 24.00 WIB, sedangkan pada Sabtu Minggu ia buka dari pukul 08.00 sampai 02.00 WIB.
Kerupuk leak beserta aneka makanan laut lainnya memang menjadi hidangan utama, namun Ridho juga menjual makanan lain seperti mi rebus, minuman dingin seperti pop ice, dan minuman bersoda.
“Biasanya sih kesini pasti belinya kerupuk leak sama pensi pedas. Kalau ukuran kerupuk dan isian kerupuknya biasanya sih langsung dikasih sama penjualnya, langsung dikasih kerupuk yang besar dengan isian mi putih dan mi kuning,” ujar Gilang seorang pengunjung.
Penulis merupakan mahasiswa magang di portal www.sumbar.antaranews.com
Baca juga: Kemenag Sumbar Tetapkan Kelurahan Belakang Pondok Kawasan Sadar Kerukunan
Baca juga: Antrean Premium itu masih mengular, ternyata sudah dua bulan lamanya
Baca juga: Penghasilan Menjanjikan, Mahasiswa Geluti Usaha "Make Up Artist"
Kerupuk leak biasanya banyak dijual di daerah taplau (tapi lauik/tepi laut), kawasan GOR Agus Salim dan tempat wisata lainnya.
“Kerupuk leak ini terbuat dari ubi, ukurannya ada yang besar dan ada yang kecil,” ujar Ridho seorang penjual kerupuk leak di daerah taplau dekat tugu merpati.
Selain kerupuk leak yang terbuat dari ubi, Ridho juga menjual kerupuk leak dari kerupuk nasi. Kerupuk leak ini diatasnya dilumuri kuah sate padang dan ditaburi mi mi goreng dan bihun rebus.
“Kalau untuk mi nya itu tergantung permintaan pelanggan, biasanya sih campur mi goreng dan bihun rebus. Lebih banyak yang memesan kerupuk ubi karena mungkin rasanya lebih enak,” kata Ridho.
Kerupuk leak yang besar berbentuk segi empat dihargai Rp5 ribu dan yang kecil berbentuk bulat seharga Rp3 ribu, sudah termasuk mi goreng dan bihun rebus.
“Kalau hari biasa bisa habis kerupuknya setengah toples besar, kalau Sabtu Minggu bisa habis 2 toples besar,” ujar Ridho.
Selain kerupuk leak, Ridho juga menjual langkitang serta pensi yang juga merupakan beberapa makanan tradisional dari Sumbar dan kebanyakan penjual di taplau menjual makanan ini bersamaan dengan kerupuk leak.
“Kalau hari biasa satu atau dua toples besar. Kalau Sabtu Minggu tiga toples besar,” ucap Ridho.
Masing-masing langkitang, pensi pedas, dan pensi sup dihargai Rp5 ribu. Di hari biasa Ridho mulai berjualan dari sesudah zuhur sampai pukul 24.00 WIB, sedangkan pada Sabtu Minggu ia buka dari pukul 08.00 sampai 02.00 WIB.
Kerupuk leak beserta aneka makanan laut lainnya memang menjadi hidangan utama, namun Ridho juga menjual makanan lain seperti mi rebus, minuman dingin seperti pop ice, dan minuman bersoda.
“Biasanya sih kesini pasti belinya kerupuk leak sama pensi pedas. Kalau ukuran kerupuk dan isian kerupuknya biasanya sih langsung dikasih sama penjualnya, langsung dikasih kerupuk yang besar dengan isian mi putih dan mi kuning,” ujar Gilang seorang pengunjung.
Penulis merupakan mahasiswa magang di portal www.sumbar.antaranews.com
Baca juga: Kemenag Sumbar Tetapkan Kelurahan Belakang Pondok Kawasan Sadar Kerukunan
Baca juga: Antrean Premium itu masih mengular, ternyata sudah dua bulan lamanya
Baca juga: Penghasilan Menjanjikan, Mahasiswa Geluti Usaha "Make Up Artist"