Temanggung (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, akan mencoba menggunakan sumur pantek untuk mengairi sawah di beberapa daerah pada musim kemarau tahun depan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpangan), Kabupaten Temanggung, Harnani Imtikhamdari di Temanggung, Selasa, mengatakan pembuatan sumur pantek akan dicoba di sawah tadah hujan.
Ia menuturkan rencana sumur pantek akan dilakukan di Selosabrang Kecamatan Bejen dan Lempuyang Kecamatan Candiroto.
"Kami baru akan mencoba dulu di dua tempat, kalau berhasil kami akan sebarkan ke daerah lain," katanya.
Ia mengatakan pembuatan sumur pantek tersebut akan menggunakan dana APBD Kabupaten Temanggung.
"Sebenarnya ada dari dana alokasi khusus APBN, tetapi untuk pembuatan sumur dalam tetapi tidak cocok di daerah kita," katanya.
Ia menuturkan pembuatan sumur pantek untuk pengairan sawah, antara lain dilakukan di Kabupaten Klaten, Sragen, dan Karanganyar.
Harnani berharap dengan sumur pantek tersebut, nantinya petani tetap bisa memanfaatkan lahan sawah mereka untuk menanam padi saat kemarau.
Menyinggung Bendung Progopistan untuk mengairi sawah di wilayah Kandangan, dia mengatakan pemanfaatannya belum bisa optimal, karena pada musim kemarau tahun ini debit airnya turun.
"Progopistan itu sebetulnya jadi harapan, paling tidak ada 1.000 hektare lahan sawah di Kandangan bisa diairi, tetapi karena debitnya turun sehingga pemanfaatannya belum seperti yang diharapkan," katanya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpangan), Kabupaten Temanggung, Harnani Imtikhamdari di Temanggung, Selasa, mengatakan pembuatan sumur pantek akan dicoba di sawah tadah hujan.
Ia menuturkan rencana sumur pantek akan dilakukan di Selosabrang Kecamatan Bejen dan Lempuyang Kecamatan Candiroto.
"Kami baru akan mencoba dulu di dua tempat, kalau berhasil kami akan sebarkan ke daerah lain," katanya.
Ia mengatakan pembuatan sumur pantek tersebut akan menggunakan dana APBD Kabupaten Temanggung.
"Sebenarnya ada dari dana alokasi khusus APBN, tetapi untuk pembuatan sumur dalam tetapi tidak cocok di daerah kita," katanya.
Ia menuturkan pembuatan sumur pantek untuk pengairan sawah, antara lain dilakukan di Kabupaten Klaten, Sragen, dan Karanganyar.
Harnani berharap dengan sumur pantek tersebut, nantinya petani tetap bisa memanfaatkan lahan sawah mereka untuk menanam padi saat kemarau.
Menyinggung Bendung Progopistan untuk mengairi sawah di wilayah Kandangan, dia mengatakan pemanfaatannya belum bisa optimal, karena pada musim kemarau tahun ini debit airnya turun.
"Progopistan itu sebetulnya jadi harapan, paling tidak ada 1.000 hektare lahan sawah di Kandangan bisa diairi, tetapi karena debitnya turun sehingga pemanfaatannya belum seperti yang diharapkan," katanya.