Pariaman, (ANTARA) - Langit-langit mulut seorang siswa sekolah dasar (SD) 08 Kota Pariaman, Sumatera Barat Meisa Putri Wanda (9) tertusuk tangkai bendera kecil yang terbuat dari bambu yang rencananya digunakan untuk memeriahkan Tour de Singkarak (TdS) etape V ketika melintasi daerah itu.

"Peristiwa itu terjadi siang kemarin saat Meisa pulang sekolah," kata nenek Meisa, Yarni (60) di Pariaman, Rabu. 

Ia mengatakan kemarin pihak sekolah meminta siswa untuk memeriahkan TdS dengan mengibarkan bendara kecil saat pembalap sepeda melintas. 

Kebetulan, lanjutnya saat itu ada pedagang yang menjual bendara kecil ke sekolah dan dijual dengan harga Rp3 ribu per  unit. 

"Guru pun menyuruh siswa untuk membelinya dan meminta siswa menyimpan bendera itu di dalam tas dan tidak digunakan untuk bermain"  katanya.

Namun,  lanjutnya Maisa memainkan bendara itu saat pulang dengan cara menggigit ujung tangkainya sambil berjalan pulang ke rumah.

"Sayangnya saat berjalan Maisa tersandung dan terjatuh sehingga tangkai bendera itu menusuk langit-langit mulutnya," ujarnya. 

Karena peristiwa tersebut siswa SD itu harus dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang untuk mendapatkan penanganan medis. 

"Yang kami khawatirkan kondisinya dan biaya operasinya," kata dia. 

Ia menyampaikan Meisa merupakan seorang yatim dan tidak terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.

"Selama ini biaya hidup Meisa ditanggung ayah tirinya yang hanya seorang nelayan," tambahnya. 

Sementara itu,  Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman Yurnal mengaku tidak mengetahui adanya peristiwa tersebut. 

"Kami memang meminta pihak sekolah untuk menyemarakkan TdS dengan mengibarkan bendera kecil, tapi tangkainya terbuat dari pipet bukan berbahan bambu atau sejenisnya yang membahayakan," kata dia. 

Peristiwa tersebut pun menjadi perbincangan warga yang menonton TdS saat pebalap melintas di Kota Pariaman. 


Pewarta : Aadiaat MS
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024