Pariaman (ANTARA) - Satu unit kapal pelayaran rakyat (Pelra) berukuran 35 gross ton (GT) bantuan dari pemerintah pusat untuk Kota Pariaman, Sumatera Barat telah tiba di daerah itu pada Senin sore (21/10) yang rencananya dioperasikan melalui perusahaan daerah (Perusda) setempat.
"Sekarang kapal itu ditempatkan di kawasan Pantai Pulau Angso Duo," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Pariaman Yanrileza di Pariaman, Selasa.
Ia mengatakan kapal tersebut akan digunakan untuk penyeberangan antarpulau baik Pariaman-Mentawai maupun sebaliknya atau ke pulau lainnya.
Ia menyampaikan dengan adanya kapal tersebut maka akan membantu meningkatkan potensi pariwisata di Kota Pariaman.
Meskipun pihaknya berencana bekerja sama dengan Perusda untuk pengoperasian kapal tersebut namun belum menentukan harga tiket penyebarangan antarpulau tersebut.
"Kami akan bicarakan dulu dengan Perusda bagaimana teknis dan harga tiketnya," katanya.
Kapal kayu tersebut dilengkapi dengan pendingin ruangan atau AC, sonar, GPS, bahkan sarana karaoke.
Kapal yang memiliki panjang 20 meter dan lebar tiga meter dengan kapasitas 24 penumpang tersebut dibuat di galangan kapal di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Sebelumnya Kota Pariaman memperoleh satu unit kapal Pelra berukuran 35 GT hibah dari pemerintah pusat untuk mendukung transportasi laut dan pengembangan wisata di daerah itu.
"Dengan adanya kapal ini maka dapat membantu kami untuk mengembangkan pariwisata di Kota Pariaman," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar di Pariaman, Jumat (26/4).
Hal tersebut karena salah satu objek wisata unggulan Kota Pariaman adalah pulau, dengan adanya kapal ini akan lebih menarik kunjungan wisatawan ke daerah itu.
Apalagi lanjutnya, pihaknya merencanakan membangun pelabuhan kapal ke Kepulauan Mentawai yang merupakan kawasan ekonomi khusus.
"Sekarang kapal itu ditempatkan di kawasan Pantai Pulau Angso Duo," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Pariaman Yanrileza di Pariaman, Selasa.
Ia mengatakan kapal tersebut akan digunakan untuk penyeberangan antarpulau baik Pariaman-Mentawai maupun sebaliknya atau ke pulau lainnya.
Ia menyampaikan dengan adanya kapal tersebut maka akan membantu meningkatkan potensi pariwisata di Kota Pariaman.
Meskipun pihaknya berencana bekerja sama dengan Perusda untuk pengoperasian kapal tersebut namun belum menentukan harga tiket penyebarangan antarpulau tersebut.
"Kami akan bicarakan dulu dengan Perusda bagaimana teknis dan harga tiketnya," katanya.
Kapal kayu tersebut dilengkapi dengan pendingin ruangan atau AC, sonar, GPS, bahkan sarana karaoke.
Kapal yang memiliki panjang 20 meter dan lebar tiga meter dengan kapasitas 24 penumpang tersebut dibuat di galangan kapal di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Sebelumnya Kota Pariaman memperoleh satu unit kapal Pelra berukuran 35 GT hibah dari pemerintah pusat untuk mendukung transportasi laut dan pengembangan wisata di daerah itu.
"Dengan adanya kapal ini maka dapat membantu kami untuk mengembangkan pariwisata di Kota Pariaman," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar di Pariaman, Jumat (26/4).
Hal tersebut karena salah satu objek wisata unggulan Kota Pariaman adalah pulau, dengan adanya kapal ini akan lebih menarik kunjungan wisatawan ke daerah itu.
Apalagi lanjutnya, pihaknya merencanakan membangun pelabuhan kapal ke Kepulauan Mentawai yang merupakan kawasan ekonomi khusus.