Nusa Dua, (Antara) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertolak menuju Jakarta, Minggu siang, setelah menyelesaikan rangkaian kunjungan kerjanya di Bali, 25-31 Maret.
Presiden Yudhoyono melakukan kunjungan kerja ke Bali untuk menghadiri pertemuan panel PBB guna membahas agenda pembangunan pasca2015.
Ia bersama Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf memimpin putaran terakhir pertemuan panel tersebut yang berkonsentrasi membahas bentuk kerjasama internasional pasca2015.
Pertemuan itu diklaim sukses oleh Presiden Yudhoyono dan panel yang terdiri atas 24 anggota dan tiga ketua bersama itu, Yudhoyono, Sirleaf dan PM Inggris David Cameron --yang berhalangan hadir. Panel itu akan menyusun laporan akhir mereka dan menyerahkannya pada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Mei 2013.
Pada Kamis (28/3), Presiden memimpin pertemuan kabinet terbatas dengan Komite Ekonomi Nasional (KEN) untuk mendengarkan rekomendasi KEN mengenai sejumlah isu utama antara lain gejolak harga bahan pokok dan subsidi BBM.
Partai Demokrat
Sementara itu akhir pekan digunakan Presiden Yudhoyono untuk menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) partainya, Partai Demokrat.
Dalam KLB itu, Yudhoyono secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat menggantikan Anas Urbaningrum yang berhenti karena menghadapi kasus hukum.
Namun, ia mengajukan dua syarat sebelum menerima jabatan tersebut. Pertama adalah jabatannya bersifat sementara paling lama dua tahun atau setelah pemilu 2014. Kedua adalah ia memiliki hak untuk menunjuk Ketua Harian DPP Partai Demokrat, Ketua Harian Dewan Pembina dan Wakil Ketua Majelis Tinggi.
Pada Minggu pagi sebelum bertolak ke Jakarta, Yudhoyono mengumumkan formasi tersebut.
Selaku Ketua Umum Partai Demokrat Yudhoyono menunjuk Syarifuddin Hassan sebagai Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat.
"Saudara-saudara mengetahui latar belakangnya bahwa meskipun saya mendapatkan mandat dan amanah untuk menjadi ketua umum sementara dalam waktu satu hingga dua tahun mendatang, manajemen organisasi sehari-hari telah saya mandatkan untuk dipimpin dan dikoordinasikan pejabat-pejabat harian," katanya.
Selain menunjuk Syarif Hassan, Yudhoyono juga menunjuk Marzuki Alie sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi menggantikan posisi yang semula dijabat oleh Anas Urbaningrum sebelum berhenti sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dan EE Mangindaan sebagai Ketua Harian Dewan Pembina Partai Demokrat.
"Dengan demikian partai ini sudah bisa bekerja sesuai dengan fungsinya,... dan sesuai dengan apa yang telah saya katakan kepada rakyat saya akan tetap berkonsentrasi pada tugas kenegaraan," ujarnya.
Seusai mengumumkan tiga formasi itu, Yudhoyono kemudian menggelar pertemuan tertutup dengan pejabat Partai Demokrat sebelum meninggalkan Bali.
Sementara itu, Syarif Hassan d