Parit Malintang (ANTARA) - Sebanyak 81 inovasi desa yang berasal dari nagari di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat serta rekomendasi dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ditampilkan di Bursa Inovasi Desa (BID) klaster III kabupaten itu.
"Dengan BID ini maka pemerintahan nagari dapat melihat inovasi yang ada dan menerapkannya ke daerahnya sesuai dengan potensi masing-masing nagari," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Padang Pariaman Arman saat sambutan pada BID klaster III di V Koto Timur, Senin.
Namun ia lebih menekankan agar inovasi yang diterapkan oleh pemerintahan nagari lebih dominan pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) daripada infrastruktur.
Tujuannya, yaitu untuk mewujudkan SDM nagari yang berkualitas serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah itu.
Dengan menerapkan inovasi yang sesuai potensi daerah serta didukung oleh SDM yang berkualitas maka nagari dapat menghasilkan pendapatan atau mandiri di bidang anggaran.
"Sekarang kan masih membutuhkan anggaran dari dana desa," katanya.
Camat V Koto Timur Arlis mengatakan BID klaster III tersebut juga sebagai wadah informasi dan mempromosikan inovasi yang dimiliki oleh nagari sehingga dapat diterapkan ke nagari lainnya.
"Untuk BID ini dikuti oleh puluhan nagari dari enam kecamatan di Padang Pariaman," ujarnya.
Ia menyebutkan adapun enam kecamatan itu yaitu V Koto Timur sebagai penyelenggara, IV Aur Malintang, V Koto Kampung Dalam, Sungai Geringging, Sungai Limau, dan Batang Gasan.
Ketua Pelaksana BID klaster III Heri Martoni mengatakan inovasi desa tersebut merupakan program yang ada dalam nawacita Presiden RI agar desa memiliki inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan warganya.
"Oleh karena itu dalam BID ini kami hadirkan puluhan inovasi dari berbagai bidang, mulai dari insfrastruktur hingga peningkatan SDM yang nantinya diharapkan dapat diterapkan oleh pemerintahan nagari di Padang Pariaman," kata dia.
"Dengan BID ini maka pemerintahan nagari dapat melihat inovasi yang ada dan menerapkannya ke daerahnya sesuai dengan potensi masing-masing nagari," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Padang Pariaman Arman saat sambutan pada BID klaster III di V Koto Timur, Senin.
Namun ia lebih menekankan agar inovasi yang diterapkan oleh pemerintahan nagari lebih dominan pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) daripada infrastruktur.
Tujuannya, yaitu untuk mewujudkan SDM nagari yang berkualitas serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah itu.
Dengan menerapkan inovasi yang sesuai potensi daerah serta didukung oleh SDM yang berkualitas maka nagari dapat menghasilkan pendapatan atau mandiri di bidang anggaran.
"Sekarang kan masih membutuhkan anggaran dari dana desa," katanya.
Camat V Koto Timur Arlis mengatakan BID klaster III tersebut juga sebagai wadah informasi dan mempromosikan inovasi yang dimiliki oleh nagari sehingga dapat diterapkan ke nagari lainnya.
"Untuk BID ini dikuti oleh puluhan nagari dari enam kecamatan di Padang Pariaman," ujarnya.
Ia menyebutkan adapun enam kecamatan itu yaitu V Koto Timur sebagai penyelenggara, IV Aur Malintang, V Koto Kampung Dalam, Sungai Geringging, Sungai Limau, dan Batang Gasan.
Ketua Pelaksana BID klaster III Heri Martoni mengatakan inovasi desa tersebut merupakan program yang ada dalam nawacita Presiden RI agar desa memiliki inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan warganya.
"Oleh karena itu dalam BID ini kami hadirkan puluhan inovasi dari berbagai bidang, mulai dari insfrastruktur hingga peningkatan SDM yang nantinya diharapkan dapat diterapkan oleh pemerintahan nagari di Padang Pariaman," kata dia.