Painan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Bara,t mengusulkan anggaran Rp15 miliar untuk membangun batu penahan ombak di Dusun Muaro, Kecamatan Batang Kapas ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Usulan tersebut telah kami sampaikan ke pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, mudah-mudahan terealisasi," kata Kepala Dinas PSDA Pesisir Selatan, Doni Gusrizal di Painan, Senin.
Ia mengatakan anggaran Rp15 miliar tersebut akan digunakan untuk membangun batu penahan ombak sepanjang 750 meter di Dusun Muaro.
"Pembangunan batu penahan ombak di sana merupakan prioritas, karena abrasi pantai di lokasi telah merusak 13 unit rumah dan membuat 11 rumah lainnya tertimbun pasir," katanya dia.
Insiden tersebut, lanjutnya, juga menyebabkan 38 kepala keluarga mengungsi, sebagian ke rumah sanak saudaranya dan sebagian lagi ke tenda pengungsian yang siapkan pemerintah kabupaten setempat.
Sementara itu, Camat Batang Kapas, Wendra Rovikto menyebutkan abrasi di lokasi telah terjadi lebih dari sebulan terakhir.
Bantuan dari perangkat daerah terkait terus disalurkan baik dari Dinas Sosial dan juga Dinas Pangan, terakhir pada Jumat (4/10) Dinas Pangan menyalurkan bantuan berupa 760 kilogram beras, 38 dus mie, 76 liter minyak goreng dan 38 rak telur.
"Kami terus melapor berbagai hal yang dibutuhkan para korban ke perangkat daerah terkait mulai dari selimut, makanan dan lainnya," katanya lagi.
Sementara itu, warga setempat, Imur (70), mengatakan, abrasi pantai di Dusun Muaro tidak terjadi kali ini saja, bahkan ketika dirinya masih remaja kejadian tersebut juga terjadi.
"Minimal per 11 tahun sekali abrasi pantai selalu terjadi di dusun kami, tapi kali ini yang terparah," sebutnya.
Ia mewakili masyarakat setempat berharap batu penahan ombak segera dibangun di lokasi sehingga dusun tersebut aman dari abrasi dan pasang laut.
"Usulan tersebut telah kami sampaikan ke pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, mudah-mudahan terealisasi," kata Kepala Dinas PSDA Pesisir Selatan, Doni Gusrizal di Painan, Senin.
Ia mengatakan anggaran Rp15 miliar tersebut akan digunakan untuk membangun batu penahan ombak sepanjang 750 meter di Dusun Muaro.
"Pembangunan batu penahan ombak di sana merupakan prioritas, karena abrasi pantai di lokasi telah merusak 13 unit rumah dan membuat 11 rumah lainnya tertimbun pasir," katanya dia.
Insiden tersebut, lanjutnya, juga menyebabkan 38 kepala keluarga mengungsi, sebagian ke rumah sanak saudaranya dan sebagian lagi ke tenda pengungsian yang siapkan pemerintah kabupaten setempat.
Sementara itu, Camat Batang Kapas, Wendra Rovikto menyebutkan abrasi di lokasi telah terjadi lebih dari sebulan terakhir.
Bantuan dari perangkat daerah terkait terus disalurkan baik dari Dinas Sosial dan juga Dinas Pangan, terakhir pada Jumat (4/10) Dinas Pangan menyalurkan bantuan berupa 760 kilogram beras, 38 dus mie, 76 liter minyak goreng dan 38 rak telur.
"Kami terus melapor berbagai hal yang dibutuhkan para korban ke perangkat daerah terkait mulai dari selimut, makanan dan lainnya," katanya lagi.
Sementara itu, warga setempat, Imur (70), mengatakan, abrasi pantai di Dusun Muaro tidak terjadi kali ini saja, bahkan ketika dirinya masih remaja kejadian tersebut juga terjadi.
"Minimal per 11 tahun sekali abrasi pantai selalu terjadi di dusun kami, tapi kali ini yang terparah," sebutnya.
Ia mewakili masyarakat setempat berharap batu penahan ombak segera dibangun di lokasi sehingga dusun tersebut aman dari abrasi dan pasang laut.