Serang, (ANTARA) - Direktur Komersial PT Kereta Api Indonesia (KAI) Sulistyo Wimbo Hardjito mengatakan bahwa sabotase terhadap angkutan kereta api hingga kini masih cukup tinggi sehingga bisa membahayakan keselamatan penumpang.
"Kita rasakan paling berat dalam empat tahun terakhir sabotase pembakaran sampai 24 gerbong KA di Stasiun Rangkasbitung. Pelaku pembakaran itu belum tertangkap," kata Sulistyo saat peluncuran KA Kalimaya rute Serang-Rangkasbitung-Tigaraksa-Tanahabang di Stasiun Serang, Sabtu.
Ia mengatakan, selama ini angkutan darat yang paling sulit dilakukan proteksi adalah KA, karena sepanjang rel sangat berpotensi terjadi sabotase.
Saat ini sabotase yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab mulai pencurian kabel sinyal, pentolan penjepit rel, pelemparan hingga pengganjal wesel.
Karena itu, kata dia, pengamanan KA juga melibatkan masyarakat sesuai dengan Undang-undang 22 nomor 27 tahun 1992.
Masyarakat bisa melapor kepada petugas PT KAI apabila terjadi kerusakan yang membahayakan bagi keselamatan penumpang.
"Kami sangat membutuhkan seluruh bantuan masyarakat untuk pengamanan KA," katanya.
Menurut dia, tingginya sabotase itu akibat kesadaran masyarakat masih rendah.
Bahkan, kata dia, seorang pedagang asongan yang dilarang berjualan di atas gerbong, namun ia melakukan sabotase yang bisa membahayakan keselamatan penumpang.
"Kita mengawasi pengamanan KA harus bersama-sama untuk jaminan keselamatan penumpang," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten Kusni Hasan mengatakan bahwa masyarakat harus memiliki tanggung jawab untuk pemeliharaan angkutan KA dengan tidak merusak atau melakukan sabotase.
Sebab animo masyarakat cukup tinggi menggunakan jasa angkutan KA.
"Kami minta masyarakat menjaga dan memberikan pengamanan terhadap angkutan KA," katanya. (*/jno)