Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat yang tengah gencar dalam pengembangan destinasi wisata geopark sehingga belajaar ke Pemkab Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan berencana menjalin kerja sama.

Dalam Kunjungan Kerja (Kunker) ke Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bupati Sijunjung, Sumatera Barat Yuswir Arifin, DT Indo Marajo boyong puluhan wartawan dan pimpinan OPD, Kamis.

Bupati Sijunjung dan rombongan disambut senyum sumringah oleh Bupati Gunung Kidul Badingah, dalam temu ramah tersebut dilaksanakan di Pendopo Bangsal Sewoko Projo Kabupaten Gunung Kidul.

Bupati Gunung Kidul Hj. Badingah, didampingi Kepala Dinas Kominfo Kelik Yuniantoro, Kepala Dinas Pariwisata Asti wijayanti, Asisten II Setda Azman Latif, dan GM Gunungsewu Geopark Budi Martono.

“Bupati Sijunjung sama dengan saya sama-sama dua kali jadi Bupati," awal sambutan bupati Gunung Kidul.
Ia menjelaskan, Kabupaten Gunung Kidul terluas di DIY, dulu Gunung Kidul dilihat sebelah mata karena 25 persen masyarakat petani dan tergantung hujan. 

Kearifan lokal seperti gotong royong, tolong menolong dan kerja bakti sangat tinggi tanpa minta gaji sangat kental di Gunung Kidul. "SDA Gunung Kidul kaya, pantai dan pegunungan dan sumber pariwisata berbasis masyarakat. Pengembangan informasi kominfo sangat menentukan perkembangan Gunung Kidul,” kata Bupati Gunung Kidul.

“Insya Allah kami akan berkunjung balasan ke Sijunjung, semoga diterima di Sijunjung,” tambah Bupati Gunung Kidul, Badingah.

Bupati Sijunjung Yuswir Arifin didampingi Asisten III dr Edwin Suprayogi, Kadis PUPR Budi Syafarman, Kadis Parpora Afrenaldi, Kabag Umum Jasril, Kabag Humas Yunani, Kasubag Humas Azneldi, Kasubag, Pemberitaan Sri Maryati dan puluhan wartawan.

GM Gunungsewu Geopark Budi Martono memberi pujian kepada Bupati Sijunjung karena Geopark Silokek tak kala indahnya juga sehingga telah ditetapkan oleh UNESCO bersamaan dengan Ngarai Sianok dan Sawahlunto.

Menurut GM Gunungsewu Budi Martono, bahwa sesuai simposium Asian Pasific Geopark Network (APGN) yang berlangsung di Geopark Rinjani, Lombok pada 2-6 September 2019. Rencananya selain sektor pariwisata, konservasi kawasan karst juga akan ditingkatkan. Bupati Sijunjung Yuswir Arifin dan Bupati Gunung Kidul Hj. Badingah tengah mendengarkan penjelasakan pengelolaan geopark dari GM Gunungsewu Budi Martono saat rombongan kunjungan kerja Pemkab Sijunjung ke kabupaten itu. (ist) Soal kuliner, kata GM Gunungsewu juga salahsatu pendukung perkembangan wisata.

Secara gamblang, GM Gunungsewu Budi Martono memaparkan soal perkembangan Gunungsewu sembari mengakui bangga dengan keindahan Geopark Silokek Sijunjung. "Begitu Indahnya Geopark Silokek, Ngarai Sianok dan Sawahlunto. Sumatera Barat dikagumi keindahan alamnya," ucapnya.

Seperti juga dilansir media setempat, melalui sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Hary Sukmono, dari sidang Dewan UNESCO yang membidangi geopark menyimpulkan bahwa hasil revalidasi Geopark Gunungsewu masih layak menjadi anggota UGG.

"Dari sidang UGG Council, kita (Geopark Gunungsewu) berhasil meraih green card," kata Hary seperti lansir kompas.com

Status UGG yang diperoleh memiliki makna penting untuk keberadaan kawasan karts Gunungsewu, selain untuk menjaga keberadaan situs dengan upaya konservasi, juga berperan untuk program edukasi dan pemberdayaan masyarakat.

"Kami siap datang ke Sijunjung saat musim duren karena enak duriannya. Gunung Sewu terkenal dengan ternak sapi yang dibudidayakan dan itu yang menyatu dengan Gunung Sewu," ucap Budi.

Keramahan dalam suasana tamuan terlihat di Pendopo Bangsal Sewoko Projo, Kabupaten Gunung Kidul, usai acara Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin dengan Pemkab Gunung Kidul diwakili Asisten II Setda, Azman Latif saling tukar cenderamata sebagai bentuk jalinan kerjasama di kedua daerah itu.
 

Pewarta : Sap-ant
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024