Muaro (ANTARA) - Sebagai upaya mewujudkan pendampingan kepada masyarakat secara keberlanjutan tentang air minum dan sanitasi, serta penyehatan lingkungan di wilayah Kabupaten Sijunjung, makanya Dinas Perumahan dan Permukiman Lingkungan Hidup Sijunjung mengadakan pelatihan untuk para kader yang terjun langsung ke tengah masyarakat.
Pendampingan kader Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) desa lama tahun 2008-2018 diselenggarakan Bukik Gadang Muaro, sejak 10-12 September 2019.
Kegiatan ini merupakan Program Nasional Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) III Kabupaten Sijunjung, diikuti oleh kader AMPL yang tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Sijunjung.
Dalam sambutan Kepala Dinas Perkim-LH Kabupaten Sijunjung yang diwakili Kepala Bidang Air Minum, Oriza Lativa menyampaikan bahwa latar belakang digelar kegiatan ini adalah untuk mengingatkan kembali mengenai tugas dari kader AMPL desa yang mampu dan terampil dalam melaksanakan tugasnya melakukan pendampingan masyarakat untuk keberlanjutan air minum dan sanitasi penyehatan lingkungan.
"Pamsimas merupakan salah satu program pemerintah pusat, namun demikian keberhasilan program nasional tersebut tidak akan terjadi tanpa adanya sinergitas dari masyarakat bersama Pemda Sijunjung", kata Oriza.
Ia menambahkan, pihaknya berharap dengan cairnya anggaran dana dapat diawasi bersama, selain dari diri sendiri juga terdapat pihak-pihak terkait yang mendampingi dana Pamsimas. Selain itu juga telah diajukan kepada DPMN Kabupaten Sijunjung melalui wali nagari sebesar 10 persen dana pendampingan.
Pada pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2020 disebutkan juga terkait target pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sijunjung, dari target yang telah dicapai masih terdapat beberapa wilayah yang belum terjangkau secara maksimal air minum dan sanitasi.
"Kami menanti masukan dari peserta semua untuk menginformasikan jorong mana saja yang perlu diutamakan namun dengan data yang konkrit dapat diajukan melalui proposal yang dibahas bersama pihak wali nagari dan kecamatan, Kita sama-sama berjuang untuk mengegoalkan anggaran dari 9 paket yang terkait dengan kegiatan ini nantinya," jelasnya.
Dengan diadakan kegiatan ini, sehingga dapat menciptakan kader AMPL yang terlatih dan profesional, sekaligus mampu menyalurkan ilmu yang diperoleh kepada masyarakat sekitar, harapnya.
Pendampingan kader Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) desa lama tahun 2008-2018 diselenggarakan Bukik Gadang Muaro, sejak 10-12 September 2019.
Kegiatan ini merupakan Program Nasional Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) III Kabupaten Sijunjung, diikuti oleh kader AMPL yang tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Sijunjung.
Dalam sambutan Kepala Dinas Perkim-LH Kabupaten Sijunjung yang diwakili Kepala Bidang Air Minum, Oriza Lativa menyampaikan bahwa latar belakang digelar kegiatan ini adalah untuk mengingatkan kembali mengenai tugas dari kader AMPL desa yang mampu dan terampil dalam melaksanakan tugasnya melakukan pendampingan masyarakat untuk keberlanjutan air minum dan sanitasi penyehatan lingkungan.
"Pamsimas merupakan salah satu program pemerintah pusat, namun demikian keberhasilan program nasional tersebut tidak akan terjadi tanpa adanya sinergitas dari masyarakat bersama Pemda Sijunjung", kata Oriza.
Ia menambahkan, pihaknya berharap dengan cairnya anggaran dana dapat diawasi bersama, selain dari diri sendiri juga terdapat pihak-pihak terkait yang mendampingi dana Pamsimas. Selain itu juga telah diajukan kepada DPMN Kabupaten Sijunjung melalui wali nagari sebesar 10 persen dana pendampingan.
Pada pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2020 disebutkan juga terkait target pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sijunjung, dari target yang telah dicapai masih terdapat beberapa wilayah yang belum terjangkau secara maksimal air minum dan sanitasi.
"Kami menanti masukan dari peserta semua untuk menginformasikan jorong mana saja yang perlu diutamakan namun dengan data yang konkrit dapat diajukan melalui proposal yang dibahas bersama pihak wali nagari dan kecamatan, Kita sama-sama berjuang untuk mengegoalkan anggaran dari 9 paket yang terkait dengan kegiatan ini nantinya," jelasnya.
Dengan diadakan kegiatan ini, sehingga dapat menciptakan kader AMPL yang terlatih dan profesional, sekaligus mampu menyalurkan ilmu yang diperoleh kepada masyarakat sekitar, harapnya.