Pulau Punjung, (ANTARA) - Dua ruangan kelas Sekolah Dasar (SD) Negeri 13 Pulau Punjung, Nagari IV Koto Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) terbakar pada Selasa sekitar pukul 15.30 WIB.
Kapolres Dharmasraya AKBP Imran Amir melalui Kapolsek Pulau Punjung Iptu Helmi di Pulau Punjung mengatakan dua ruangan yang terbakar itu di antaranya ruang kepala sekolah dan ruang tata usaha (TU) atau ruangan majelis guru.
"Pas diketahui masyarakat api sudah besar, dan kami juga melihat kepulan asap dari kejauhan saat sedang melakukan patroli," katanya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun dua ruangan rusak setelah terbakar dipastikan tidak dapat digunakan untuk sementara waktu.
"Saat terjadinya kebakaran tidak ada murid dan guru dalam ruangan tersebut, karena murid dan majelis guru sudah pulang," katanya.
Ia menambahkan penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Namun untuk sementara diduga akibat korsleting arus pendek.
"Penyebab masih dalam penyelidikan dengan meminta keterangan ke pihak sekolah dan masyarakat sekitar," ujarnya.
Sementara Wali Nagari IV Koto Pulau Punjung, Kecamatan Pulau Punjung, David Iskan menambahkan kebakaran diketahui masyarakat saat api sudah besar, langsung dipadamkan dengan alat seadanya dan menelepon pemadam kebakaran.
Pantauan di lapangan dua unit mobil pemadam kebakaran milik Damkar dikerahkan untuk melakukan pemadaman. Masyarakat dan murid juga mengevakuasi meja belajar dan buku ke tempat yang lebih aman karena api takut menjalar.
Ratusan masyarakat juga terlihat melihat secara langsung proses pemadaman. Sampai berita ini diturunkan proses pemadaman masih berlangsung. (*)
Kapolres Dharmasraya AKBP Imran Amir melalui Kapolsek Pulau Punjung Iptu Helmi di Pulau Punjung mengatakan dua ruangan yang terbakar itu di antaranya ruang kepala sekolah dan ruang tata usaha (TU) atau ruangan majelis guru.
"Pas diketahui masyarakat api sudah besar, dan kami juga melihat kepulan asap dari kejauhan saat sedang melakukan patroli," katanya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun dua ruangan rusak setelah terbakar dipastikan tidak dapat digunakan untuk sementara waktu.
"Saat terjadinya kebakaran tidak ada murid dan guru dalam ruangan tersebut, karena murid dan majelis guru sudah pulang," katanya.
Ia menambahkan penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Namun untuk sementara diduga akibat korsleting arus pendek.
"Penyebab masih dalam penyelidikan dengan meminta keterangan ke pihak sekolah dan masyarakat sekitar," ujarnya.
Sementara Wali Nagari IV Koto Pulau Punjung, Kecamatan Pulau Punjung, David Iskan menambahkan kebakaran diketahui masyarakat saat api sudah besar, langsung dipadamkan dengan alat seadanya dan menelepon pemadam kebakaran.
Pantauan di lapangan dua unit mobil pemadam kebakaran milik Damkar dikerahkan untuk melakukan pemadaman. Masyarakat dan murid juga mengevakuasi meja belajar dan buku ke tempat yang lebih aman karena api takut menjalar.
Ratusan masyarakat juga terlihat melihat secara langsung proses pemadaman. Sampai berita ini diturunkan proses pemadaman masih berlangsung. (*)