Lubuksikaping (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Pasaman, Fraksi PAN, Yulisman mendesak Pemda setempat memprioritaskan pembangunan empat unit jembatan di Nagari Muaratais Koto Gadang, Kecamatan Mapattunggul.
Pasalnya, kondisi keempat unit jembatan tersebut sudah tidak layak tempuh. Bagi kenderaan yang melintasi jembatan tersebut harus berhati-hati jika tidak ingin tercpcebur ke dasar sungai. Sebab, struktur jembatan disana masih terbuat dari kayu.
"Empat unit jembatan penghubung empat Kejorongan di Nagari Muaro Tais Koto Gadang Kecamatan Mapattunggul, Pasaman sangat memprihatinkan. Bahkan bisa menelan korban jiwa bagi warga yang melewati jembatan tersebut," ucap Yulisman kepada media ini, Rabu.
Yulisman merinci, keempat unit jembatan yang rusak parah tersebut terdiri dari, jembatan Sungai Bosar, jembatan Lubuk Linjuang, jembatan Aka Simpik dan jembatan Sungai Ngebah.
"Seluruh jembatan itu berada di wilayah Kanagarian Muaratais Koto Gadang," katanya.
Menurut Yulisman, empat unit jembatan itu merupakan urat nadi perekonomian bagi warga di Nagari Muaro Tais Koto Gadang, seperti Jorong Soma, Kubu Baru, Sibintayan dan Betung Busuk.
"Setiap hari warga melewati jembatan tersebut, baik membawa hasil pertanian maupun sembako dari pasar Rao," katanya.
Yulisman mengaku miris. Sebagai putra kelahiran Mapattunggul, kampung halamannya itu masih tertinggal dan terisolir jika dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Pasaman. Padahal, 8 Oktober nanti, kabupaten di Utara Sumatera Barat itu sudah memasuki usia ke-74 tahun.
"Miris sekaligus sedih. Apalagi kondisi jembatan dan jalan menuju kantor wali nagari dan jorong-jorong di Nagari Muaro Tais Koto Gadang. Ini sangat perlu menjadi prioritas bagi Pemkab Pasaman," ujarnya.
Sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Rao, Rao Utara dan Mapattunggul, Yulisman memiliki tanggung jawab besar untuk mengawal berbagai program pembangunan bisa dinikmati dengan baik oleh masyarakat setempat.
"Saya sudah menyampaikan kondisi jembatan ini kepada Dinas PUTR Pemkab Pasaman agar diprioritaskan rehabnya. Hal ini menyangkut hajat hidup ribuan rakyat di nagari tersebut" ujarnya.
Salah seorang Warga Jorong Kubu Baru, Undri merasa sedih dan pilu melihat kondisi empat unit jembatan menuju kampung mereka. Tidak hanya jembatan, jalanpun berlumpur bagaikan kubangan kerbau.
"Sangat miris sekali kondisi infrastruktur di kampung kami. Kondisi ini sudah bertahun-tahun. Bahkan sudah ada mobil warga yang membawa jagung petani yang terpuruk akibat kayu alas jembatan ambruk atau patah" jelas Undri.
Pasalnya, kondisi keempat unit jembatan tersebut sudah tidak layak tempuh. Bagi kenderaan yang melintasi jembatan tersebut harus berhati-hati jika tidak ingin tercpcebur ke dasar sungai. Sebab, struktur jembatan disana masih terbuat dari kayu.
"Empat unit jembatan penghubung empat Kejorongan di Nagari Muaro Tais Koto Gadang Kecamatan Mapattunggul, Pasaman sangat memprihatinkan. Bahkan bisa menelan korban jiwa bagi warga yang melewati jembatan tersebut," ucap Yulisman kepada media ini, Rabu.
Yulisman merinci, keempat unit jembatan yang rusak parah tersebut terdiri dari, jembatan Sungai Bosar, jembatan Lubuk Linjuang, jembatan Aka Simpik dan jembatan Sungai Ngebah.
"Seluruh jembatan itu berada di wilayah Kanagarian Muaratais Koto Gadang," katanya.
Menurut Yulisman, empat unit jembatan itu merupakan urat nadi perekonomian bagi warga di Nagari Muaro Tais Koto Gadang, seperti Jorong Soma, Kubu Baru, Sibintayan dan Betung Busuk.
"Setiap hari warga melewati jembatan tersebut, baik membawa hasil pertanian maupun sembako dari pasar Rao," katanya.
Yulisman mengaku miris. Sebagai putra kelahiran Mapattunggul, kampung halamannya itu masih tertinggal dan terisolir jika dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Pasaman. Padahal, 8 Oktober nanti, kabupaten di Utara Sumatera Barat itu sudah memasuki usia ke-74 tahun.
"Miris sekaligus sedih. Apalagi kondisi jembatan dan jalan menuju kantor wali nagari dan jorong-jorong di Nagari Muaro Tais Koto Gadang. Ini sangat perlu menjadi prioritas bagi Pemkab Pasaman," ujarnya.
Sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Rao, Rao Utara dan Mapattunggul, Yulisman memiliki tanggung jawab besar untuk mengawal berbagai program pembangunan bisa dinikmati dengan baik oleh masyarakat setempat.
"Saya sudah menyampaikan kondisi jembatan ini kepada Dinas PUTR Pemkab Pasaman agar diprioritaskan rehabnya. Hal ini menyangkut hajat hidup ribuan rakyat di nagari tersebut" ujarnya.
Salah seorang Warga Jorong Kubu Baru, Undri merasa sedih dan pilu melihat kondisi empat unit jembatan menuju kampung mereka. Tidak hanya jembatan, jalanpun berlumpur bagaikan kubangan kerbau.
"Sangat miris sekali kondisi infrastruktur di kampung kami. Kondisi ini sudah bertahun-tahun. Bahkan sudah ada mobil warga yang membawa jagung petani yang terpuruk akibat kayu alas jembatan ambruk atau patah" jelas Undri.