Padang (ANTARA) - Sebanyak 23 peserta Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN) 2019 dikenalkan dua ikon Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, yakni Jam Gadang dan Lobang Jepang.

Para siswa terpilih tersebut dapat melihat langsung kemegahan Jam Gadang yang baru direvitalisasi oleh pemerintah kota setempat menjadi kawasan pedestrian yang lebih baik, indah, dan nyaman bagi setiap pengunjung.

"Bagus banget, seperti melihat Big Bang yang ada di London," kata salah seorang peserta dari SMKN 1 Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Muhammad Hairudin, di Bukittinggi, Kamis.

Sebelum berangkat ke Sumatera Barat, ia mengaku sempat membaca buku tentang Kota Bukittinggi.

Selain itu, ia juga pernah membaca berita tentang Kota Bukittinggi.

Selain berswafoto, keindahan kawasan pedestrian Jam Gadang dimanfaatkan oleh seluruh peserta untuk mengabadikannya lewat telepon seluler dan kamera, serta mengelilingi seluruh kawasan tersebut.

Selesai melihat kemegahan Jam Gadang, seluruh peserta dan guru pendamping diajak melihat keindahan kawasan Taman Panorama yang memiliki wisata sejarah berupa objek wisata Lobang Jepang.

Di tempat itu, peserta diajak menyusuri Lobang Jepang yang memiliki kedalaman 50 meter dengan total panjang hingga delapan kilometer . Di dalamnya terdapat sekitar 21 lorong kecil dengan berbagai fungsi.

Pada kesempatan itu, peserta juga mendapatkan cerita sejarah tentang Lobang Jepang dan fungsi tempat tersebut yang dibuat pada masa penjajahan Jepang di Indonesia.

"Ternyata Lobang Jepang ini dibuat oleh orang Indonesia yang dipaksa bekerja romusha di tempat ini," kata Ahmad Nanda, peserta SMN dari SMK 1 Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalsel.

Pemandu juga menceritakan sejarah kelam pendudukan Jepang di Bukittinggi yang membuat Lobang Jepang tersebut sebagai bunker pertahanan dan tempat tahanan orang Indonesia.

"Lubang Jepang menjadi saksi sejarah akan pendudukan Jepang di Bukittinggi. Walau penuh dengan kisah kelam, Lubang Jepang tetap jadi objek wisata edukasi yang perlu diketahui oleh generasi muda," kata Assistant Manager Environmental Development PT Kereta Api Indonesia (KAI) Yunanto yang juga bertindak sebagai pendamping dalam kegiatan SMN asal Kalsel tersebut.
 

Pewarta : Agung Pambudi
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024