Sawahlunto (ANTARA) - Menu makanan khas nagari di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, bakal menjadi jamuan bagi tamu Wali Kota setempat, sebagai media promosi kuliner asli daerah itu.
"Makanan - makanan khas nagari ini adalah salah satu kekayaan budaya kuliner kita yang sangat berharga. Maka harus diperhatikan dan dilestarikan. Salah satunya akan memasukkan sajian makanan khas nagari ini dalam menu makanan yang bisa disuguhkan kepada para tamu yang makan di rumah dinas Wali kota," Wali Kota Sawahlunto Deri Asta di Sawahlunto, Senin.
Makana tersebut, imbuh akan dimasak oleh bundo-bundo kanduang di nagari masing-masing. Setidaknya ada 10 nagari yang bakal bergantian menyuguhkan makanan khas daerahnya.
Selain menjadi langkah melestarikan makanan - makanan khas nagari, imbuhnya juga menjadi strategi promosi makanan lokal Sawahlunto kepada para tamu yang dijamu makan di rumah dinas wali kota.
"Kita juga ingin menunjukkan, bahwa selain wisata rekreasi, sejarah dan budaya, Sawahlunto juga punya wisata kuliner yang tidak kalah hebat dan menarik. Makanan khas nagari inilah salah satunya, selain enak dan sehat juga mempunyai kandungan sejarah dan budaya yang istimewa," ujarnya.
Ketua Bundo Kanduang Sawahlunto, Nuryanis mengapresiasi dan dia beserta jajaran bundo kanduang lainnya siap berkontribusi untuk memasak makanan khas nagari yang bakal disajikan ke rumah dinas wali kota tersebut.
"Kita bersyukur dan senang, ada respon dan sambutan yang sangat baik dari Pemerintah Kota terkhusus langsung dari pak wali kota. Semoga dengan langkah itu, juga bisa membangkitkan minat masyarakat dan generasi muda untuk makan maupun memasak dengan menu makanan khas nagari tersebut. Sebab kalau tidak tentu nanti bisa hilang karena tidak ada lagi yang pandai memasaknya," ungkap Nuryanis.
Jenis - jenis makanan khas nagari yang disuguhkan bundo kanduang pada Walikota Deri Asta, seperti randang boluik dan lomang tungkek (Nagari Talawi), gulai ayam talanjao (Nagari Sijantang), asam podeh ayam kampuang dan pinyaram putiah (Nagari Kolok).
Lalu udang kosambi dan sambore (Nagari Talago Gunuang), ubek baghayam dan paniaran (Nagari Lumindai), samba badotiek dan bubua putieh (Nagari Kajai), pongek lapuak ayam kampuang (Nagari Lunto), ayam bungo jua dan inai - inai, godok - godok serta kue mangkuak pisang (Nagari Kubang), kone - kone dan konji (Nagari Silungkang) serta ayam simauang dan atun (Nagari Tak Boncah). (*)
"Makanan - makanan khas nagari ini adalah salah satu kekayaan budaya kuliner kita yang sangat berharga. Maka harus diperhatikan dan dilestarikan. Salah satunya akan memasukkan sajian makanan khas nagari ini dalam menu makanan yang bisa disuguhkan kepada para tamu yang makan di rumah dinas Wali kota," Wali Kota Sawahlunto Deri Asta di Sawahlunto, Senin.
Makana tersebut, imbuh akan dimasak oleh bundo-bundo kanduang di nagari masing-masing. Setidaknya ada 10 nagari yang bakal bergantian menyuguhkan makanan khas daerahnya.
Selain menjadi langkah melestarikan makanan - makanan khas nagari, imbuhnya juga menjadi strategi promosi makanan lokal Sawahlunto kepada para tamu yang dijamu makan di rumah dinas wali kota.
"Kita juga ingin menunjukkan, bahwa selain wisata rekreasi, sejarah dan budaya, Sawahlunto juga punya wisata kuliner yang tidak kalah hebat dan menarik. Makanan khas nagari inilah salah satunya, selain enak dan sehat juga mempunyai kandungan sejarah dan budaya yang istimewa," ujarnya.
Ketua Bundo Kanduang Sawahlunto, Nuryanis mengapresiasi dan dia beserta jajaran bundo kanduang lainnya siap berkontribusi untuk memasak makanan khas nagari yang bakal disajikan ke rumah dinas wali kota tersebut.
"Kita bersyukur dan senang, ada respon dan sambutan yang sangat baik dari Pemerintah Kota terkhusus langsung dari pak wali kota. Semoga dengan langkah itu, juga bisa membangkitkan minat masyarakat dan generasi muda untuk makan maupun memasak dengan menu makanan khas nagari tersebut. Sebab kalau tidak tentu nanti bisa hilang karena tidak ada lagi yang pandai memasaknya," ungkap Nuryanis.
Jenis - jenis makanan khas nagari yang disuguhkan bundo kanduang pada Walikota Deri Asta, seperti randang boluik dan lomang tungkek (Nagari Talawi), gulai ayam talanjao (Nagari Sijantang), asam podeh ayam kampuang dan pinyaram putiah (Nagari Kolok).
Lalu udang kosambi dan sambore (Nagari Talago Gunuang), ubek baghayam dan paniaran (Nagari Lumindai), samba badotiek dan bubua putieh (Nagari Kajai), pongek lapuak ayam kampuang (Nagari Lunto), ayam bungo jua dan inai - inai, godok - godok serta kue mangkuak pisang (Nagari Kubang), kone - kone dan konji (Nagari Silungkang) serta ayam simauang dan atun (Nagari Tak Boncah). (*)