Padang Aro (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, menggelar bursa inovasi nagari klaster II dalam ruangan III Goa Batu Kapal, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Rabu. 

Kepala Bagian Rantau Biro Kerjasama Pembangunan dan Rantau Provinsi Sumbar Hilma mengapresiasi kegiatan Bursa Inovasi Nagari yang dilaksanakan didalam goa. 

"Bursa inovasi nagari di dalam goa merupakan sebuah inovasi dan ini mungkin yang pertama kegiatan pemerintah yang dilaksanakan dalam goa," katanya di Padang Aro, Rabu. 

Menurut dia, ini merupakan sejarah dan orang yang berada dalam goa batu kapal saat ini menjadi bagian dari itu. 

Kalau perlu, imbuhnya hal ini didaftarkan untuk meraih rekor MURI sebab belum ada kegiatan pemerintah dilakukan di dalam goa. 

Asisten I Setdakab Solok Selatan Fidel Efendi mengatakan, bursa inovasi ini mendorong nagari menjadi kreatif dan inovatif sehingga bisa mendorong ekonomi lokal melalui penguasaan teknologi dan berbagai pendekatan modern untuk pembangunan nagari demi kesejahteraan masyarakat. 

"Program Inovasi Desa (PID) hadir sebagai upaya mendorong peningkatan kualitas pemanfaatan Dana Desa (DD) dengan memberikan rujukan inovasi pembangunan Desa serta merevitalisasi peran pendamping dalam pengembangan potensi ekonomi lokal dan kewirausahaan pengembangan sumber daya manusia serta infrastruktur Desa," ujarnya. 

Menurut dia, melalui program Inovasi Desa diharapkan mampu memicu munculnya inovasi dan pertukaran pengetahuan secara partisipatif. 

Program Inovasi Desa, katanya, salah satu cara pemerintah memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap inisiatif yang telah dilakukan oleh masyarakat desa. 

Dia menjelaskan bursa inovasi nagari merupakan proses memanfaatkan pertukaran pengalaman dari satu nagari atau desa ke nagari lain melalui sehingga tumbuh semangat untuk melahirkan inovasi baru dalam pembangunan Nagari. 

Bursa inovasi nagari diharapkan mampu memicu munculnya gagasan dan pertukaran pengetahuan secara nasional dan partisipatif, sekaligus mendorong warga nagari menguasai pengetahuan tersebut untuk mendukung percepatan ekonomi. 

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa/Nagari Hapison mengatakan, selama ini yang menjadi kendala bagi nagari dalam menerapkan inovasi adalah keterbatasan anggaran serta sumber daya manusia. 

"Pada 2018 ada 15 inovasi yang dibeli nagari tetapi baru sembilan yang sudah dilaksanakan karena keterbatasan anggaran," ujarnya.  
   

Pewarta : Erik Ifansya Akbar
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024