Painan, (ANTARA) - Kepala Kepolisian Sektor Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Iptu Amril Sikumbang menyebutkan keluarga merupakan benteng terdepan dalam upaya mencegah penyalahgunaan narkoba.

"Hampir rata-rata pelaku atau korban penyalahgunaan narkoba merupakan orang yang tidak mendapat tempat di keluarganya, tidak mendapat ruang untuk berdiskusi, tidak mendapat ruang berkeluh kesah dan lainnya," kata Iptu Amril Sikumbang di Painan, Jumat.

Akibat situasi itu lanjutnya, yang bersangkutan akhirnya mencari jalan keluar dengan menggunakan narkoba yang dinilai mampu menghilangkan berbagai permasalahan yang dihadapi.

"Itu kesalahan yang paling fatal, karena menggunakan narkoba bukan akan menghilangkan persoalan namun akan menimbulkan berbagai persoalan baru, mulai dari berurusan dengan aparat penegak hukum, meresahkan masyarakat dan lainnya," kata dia.

Saat ini pihaknya mengaku terus memaksimalkan sosialiasi mengenai peran keluarga dalam upaya mencegah penyalahgunaan narkoba di kecamatan setempat.

"Kami tidak hanya menyosialisasikan hal tersebut ke sekolah, kantor nagari dan ke mesjid namun juga langsung ke masyarakat dan juga tokoh masyarakat," katanya lagi.

Melalui sosialisasi secara menyeluruh pihaknya berharap tidak ada lagi masyarakat setempat yang menjadi aktor dalam penyalahgunaan narkoba.

Sebelumnya, Jumat (5/7) Satuan Reskrim Narkoba Polres Pesisir Selatan menyita 10 kilogram narkoba jenis ganja dan 11 paket sabu-sabu di Kecamatan Lengayang dari tersangka bernama Wandi alias Bandit (36).

Selain dari yang bersangkutan, barang haram tersebut juga ditemukan tersimpan di atas loteng dan dua paket sabu-sabu di pot bunga di rumahnya.

Saat ini Bandit mendekam di sel tahanan Polres Pesisir Selatan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, sekaligus untuk pengembangan kasus ini lebih lanjut. (*)

Pewarta : Didi Someldi Putra
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2024