Muaro (ANTARA) - Dalam rangka Upaya Berhenti Merokok (UBM) di Kabupaten Sijunjung, Dinas Kesehatan melaksanakan workshopselama dua hari (28-29/6) yang dilaksanakan di Hotel Bukit Gadang Muaro Sijunjung.

Acara workshop ini dibuka Bupati Sijunjung,Yuswir Arifin, Jumat dan diikuti sebanyak 80 orang peserta, terdiri atas tenaga kesehatan, pendidik, tokoh masyarakat dan pemangku kepentingandi Kabupaten Sijunjung.

Dalam sambutannya, Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin sangat mengapresiasi diselenggarakannya workshop ini.

" Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung sangat mendukung dan mengapresiasi serta berkomitmen dan serius terhadap program yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat melalui penurunan angka perokok aktif dan penerapan kawasan tanpa rokok ini," ucapnya.

Dari data Indikator Keluarga Sehat (IKS) lanjut bupati
Kabupaten Sijunjung tercatat, bahwa proporsi anggota keluarga tidak ada yang merokok dalam rumah tangganya terdata 32,71 persen yang berarti bahwa 67,29 persen dari keseluruhan rumah tangga di Kabupaten Sijunjung masih merokok.

Hal ini tentu menjadi beban tugas berat dalam merubah perilaku tidak sehat terutama dalam hal kebiasaan merokok di masyarakat.

Tenaga kesehatan, guru, tokoh masyarakat, dan stakeholder lainnya mempunyai peranan penting dalam upaya berhenti merokok, baik di fasilitas kesehatan, sekolah, tempat tempat umum maupun di masyarakat yang selanjutnya dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat konsumsi rokok.

"Mudah-mudahan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit yang kita laksanakan ini, dapat berdampak terhadap menurunnya angka kesakitan maupun kematian akibat penyakit tidak menular di Kabupaten Sijunjung ini," harap Bupati Yuswir Arifin.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten SijunjungDrg.Ezwandra, M.Sc selaku ketua pelaksana dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan workshop ini dilaksanakan bertujuan agar masyarakat di Kabupaten Sijunjung terlindungi kesehatannya dari dampak buruk akibat rokok.

Peserta dari kegiatan ini berjumlah 80 orang diantaranya adalah utusan dariOPD dan organisasi tingkat kabupaten, Camat dan Kaur Kesra kecamatan, Walinagari dan anggota BPN terpilih, pengelola program PTM dan Promkes Puskesmas dan Guru BK atau guru UKS serta dari Dinas Kesehatan,lanjutnya.

"Adapun narasumber pada kegiatan ini berasal dari MUI, LKAAM, Dinas Pendidikan,Bagian Hukum dan dari praktisi kesehatan. Metode whorkshop berupa paparan dan penyajian dari narasumber, tanya jawab, praktek totok upaya berhenti meroko dan rencana tindak lanjut,"ujar Ezwandra.

Pewarta : Mc-ant
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024