Jakarta (ANTARA) - Sekitar 2.000 warga Indonesia dari segala elemen dan latar belakang memadati Wisma Indonesia di Washington DC, Selasa (4/6), untuk merayakan Idul Fitri 1440 H.
Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada hari kerja, sama sekali tak menyurutkan antusiasme WNI untuk berbondong-bondong datang ke acara gelar griya dan silaturahim yang diselenggarakan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Mahendra Siregar dan istri, Ita Siregar.
Bahkan sebagian WNI di Washington DC dan sekitarnya, rela mengambil cuti demi dapat merayakan Lebaran bersama.
Momentum gelar griya Lebaran di kediaman Dubes RI ini memang menjadi hajatan yang selalu ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia di Washington DC.
Tidak mengherankan jika sebagian masyarakat memilih datang lebih awal meski acara baru dimulai pukul 12.00 dan baru berakhir pukul 16.00 waktu setempat.
Selama berlangsungnya acara, Dubes RI beserta istri sibuk menyalami para tamu yang hadir yang umumnya mengenakan pakaian Muslim dan batik.
Menurut Dubes Mahendra, acara gelar griya menjadi momentum penting untuk lebih mempererat tali silaturahim sekaligus melestarikan tradisi mulia di kalangan masyarakat di Indonesia.
“Momentum halal bi halal ini sangat penting untuk terus menjaga dan memperkuat persatuan antar masyarakat Indonesia”, ujar Dubes dalam keterangan tertulis KBRI Washington DC, Kamis.
Tradisi halal bi halal juga dijadikan momentum masyarakat Indonesia untuk mengobati rasa rindu mereka terhadap Tanah Air.
Suasana Idul Fitri di KBRI Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (4/6/2019). (KBRI Washington DC)
Untuk itu, istri Dubes RI di AS secara khusus menyiapkan menu khas masakan Nusantara, seperti opor ayam lengkap dengan ketupat, rendang, sambal goreng hati, dan sayur labu siam.
Sajian aneka kue tradisional dan penganan seperti asinan Bogor, gethuk, wingko babat, dan es teler semakin memeriahkan suasana Idul Fitri di KBRI Washington DC.
Meski tidak sempat mudik, kehadiran aneka masakan dan jajanan tradisional tersebut terbukti efektif menjadi pengobat rindu terhadap suasana berlebaran di Tanah Air.
“Suasananya sangat mirip dengan di Indonesia. Setiap tahun saya selalu datang. Makanan yang disajikan pun sangat beragam," kata Hema, seorang WNI yang bermukin di Virginia, yang hadir dalam gelar griya KBRI Washington DC.
Ungkapan yang sama juga disampaikan oleh Via, mahasiswi Indonesia asal Texas.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dapat hadir di open house hari ini. Acaranya meriah dan makanannya enak-enak", tuturnya.
Selain menikmati masakan Nusantara, para tamu yang hadir juga disuguhi lantunan lagu-lagu religi Islami yang dibawakan secara khusus oleh masyarakat Indonesia yang hadir.
Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada hari kerja, sama sekali tak menyurutkan antusiasme WNI untuk berbondong-bondong datang ke acara gelar griya dan silaturahim yang diselenggarakan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Mahendra Siregar dan istri, Ita Siregar.
Bahkan sebagian WNI di Washington DC dan sekitarnya, rela mengambil cuti demi dapat merayakan Lebaran bersama.
Momentum gelar griya Lebaran di kediaman Dubes RI ini memang menjadi hajatan yang selalu ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia di Washington DC.
Tidak mengherankan jika sebagian masyarakat memilih datang lebih awal meski acara baru dimulai pukul 12.00 dan baru berakhir pukul 16.00 waktu setempat.
Selama berlangsungnya acara, Dubes RI beserta istri sibuk menyalami para tamu yang hadir yang umumnya mengenakan pakaian Muslim dan batik.
Menurut Dubes Mahendra, acara gelar griya menjadi momentum penting untuk lebih mempererat tali silaturahim sekaligus melestarikan tradisi mulia di kalangan masyarakat di Indonesia.
“Momentum halal bi halal ini sangat penting untuk terus menjaga dan memperkuat persatuan antar masyarakat Indonesia”, ujar Dubes dalam keterangan tertulis KBRI Washington DC, Kamis.
Tradisi halal bi halal juga dijadikan momentum masyarakat Indonesia untuk mengobati rasa rindu mereka terhadap Tanah Air.
Untuk itu, istri Dubes RI di AS secara khusus menyiapkan menu khas masakan Nusantara, seperti opor ayam lengkap dengan ketupat, rendang, sambal goreng hati, dan sayur labu siam.
Sajian aneka kue tradisional dan penganan seperti asinan Bogor, gethuk, wingko babat, dan es teler semakin memeriahkan suasana Idul Fitri di KBRI Washington DC.
Meski tidak sempat mudik, kehadiran aneka masakan dan jajanan tradisional tersebut terbukti efektif menjadi pengobat rindu terhadap suasana berlebaran di Tanah Air.
“Suasananya sangat mirip dengan di Indonesia. Setiap tahun saya selalu datang. Makanan yang disajikan pun sangat beragam," kata Hema, seorang WNI yang bermukin di Virginia, yang hadir dalam gelar griya KBRI Washington DC.
Ungkapan yang sama juga disampaikan oleh Via, mahasiswi Indonesia asal Texas.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dapat hadir di open house hari ini. Acaranya meriah dan makanannya enak-enak", tuturnya.
Selain menikmati masakan Nusantara, para tamu yang hadir juga disuguhi lantunan lagu-lagu religi Islami yang dibawakan secara khusus oleh masyarakat Indonesia yang hadir.