Tuapeijat (ANTARA) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Naslindo Sirait menjadi salah satu peserta pada kunjungan atau studi administrasi publik tentang program kinerja memimpin untuk para pemimpin senior Indonesia.
Kepala Bappeda Kabupaten Kepulauan Mentawai menjadi salah satu pesertanya bersama 19 peserta dari kabupaten kota lain di Indonesia yang dilaksanakan di Singapura selama tiga hari mulai sejak 21-24 Mei 2019.
Studi ini juga sekaligus memenuhi undangan Civil Servis Collage Pemerintah Singapura yang bekerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia.
Kegiatan ini kata Naslindo bertujuan untuk melihat pendekatan tata kelola pemerintah Singapura mulai dari struktur, prinsip dan kebijakan pemerintah Singapura saat ini. Materi pembelajaran selama di Civil Servis Collage (CSC) meliputi Economic Development, Land Use Planning Development, Human Resources Management, Public Servis Delivery Systim dan Innovation.
“Studi ini diharapkan bisa menjadi inspirasi dan bestpraktis untuk dikembangkan di Indonesia khususnya dalam penyusunan perencanaan tata ruang dan pelayanan publik yang prima serta berkualitas bagi masyarakat,” ujar Naslindo Sirait pada rilis yang diterima pada Jumat, (24/5/2019).
Kegiatan lain yang diikuti adalah kunjungan ke lapangan untuk melihat pemukiman Toa Payoh di pusat kota Singapura, dimana pemukiman yang berbentuk residen ini dibangun oleh Housing Development Board (HDB) sejak tahun 1965.
Pemukiman tersebut merupakan proyek pertama, pembangunan perumahan yang terus menerus di lakukan peningkatan dan peremajaan dengan konsep integrasi pemukiman terpadu mulai dari akses ke pemukiman dengan fasilitas MRT yang tersedia mulai dari pusat perbelanjaan (Shoping Center), comunity club, perpustakaan, kantor pos yang semuanya sudah layanan digital. Kebijakan kepemilikan rumah yang dilakukan oleh Pemerintah Singapura melalui sistim Central Provident Fun(CPF).
Kunjungan juga di lakukan ke Urban Redevelopment Authority (URA) untuk melihat konsep dan master plan Singapura hingga 2030 dengan konsep suistainable city dan smart city. Pada kunjungan terakhir di laksanakan di Nanyang Polytecnic untuk melihat bagaimana kolaborasi institusi pendidikan dengan industri berkerjsama dalam mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja dengan konsep Teaching Factory.
Kepala Bappeda Kabupaten Kepulauan Mentawai menjadi salah satu pesertanya bersama 19 peserta dari kabupaten kota lain di Indonesia yang dilaksanakan di Singapura selama tiga hari mulai sejak 21-24 Mei 2019.
Studi ini juga sekaligus memenuhi undangan Civil Servis Collage Pemerintah Singapura yang bekerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia.
Kegiatan ini kata Naslindo bertujuan untuk melihat pendekatan tata kelola pemerintah Singapura mulai dari struktur, prinsip dan kebijakan pemerintah Singapura saat ini. Materi pembelajaran selama di Civil Servis Collage (CSC) meliputi Economic Development, Land Use Planning Development, Human Resources Management, Public Servis Delivery Systim dan Innovation.
“Studi ini diharapkan bisa menjadi inspirasi dan bestpraktis untuk dikembangkan di Indonesia khususnya dalam penyusunan perencanaan tata ruang dan pelayanan publik yang prima serta berkualitas bagi masyarakat,” ujar Naslindo Sirait pada rilis yang diterima pada Jumat, (24/5/2019).
Kegiatan lain yang diikuti adalah kunjungan ke lapangan untuk melihat pemukiman Toa Payoh di pusat kota Singapura, dimana pemukiman yang berbentuk residen ini dibangun oleh Housing Development Board (HDB) sejak tahun 1965.
Pemukiman tersebut merupakan proyek pertama, pembangunan perumahan yang terus menerus di lakukan peningkatan dan peremajaan dengan konsep integrasi pemukiman terpadu mulai dari akses ke pemukiman dengan fasilitas MRT yang tersedia mulai dari pusat perbelanjaan (Shoping Center), comunity club, perpustakaan, kantor pos yang semuanya sudah layanan digital. Kebijakan kepemilikan rumah yang dilakukan oleh Pemerintah Singapura melalui sistim Central Provident Fun(CPF).
Kunjungan juga di lakukan ke Urban Redevelopment Authority (URA) untuk melihat konsep dan master plan Singapura hingga 2030 dengan konsep suistainable city dan smart city. Pada kunjungan terakhir di laksanakan di Nanyang Polytecnic untuk melihat bagaimana kolaborasi institusi pendidikan dengan industri berkerjsama dalam mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja dengan konsep Teaching Factory.