Padang (ANTARA) - Yayasan Sosialisasi Kanker Indonesia mengenalkan tiga jenis tumbuhan alami yang dapat mengobati penyakit kanker serta cara penggunaannya ke masyarakat.  

"Tiga jenis tumbuhan yang dapat mengobati kanker tersebut adalah temu putih (Curcuma zedoaria), keladi tikus (Typhonium flagelliforme), benalu teh (Loranthus parasiticus)," kata salah seorang Konsultan di Yayasan Sosialisasi Kanker Indonesia Nesa Anggraini (25) saat sosialisasi di Masjid Muhammad Nur Andalas, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis .

Menurut dia penyakit kanker berawal dari tumor yang disebabkan oleh ketidakteraturan perjalanan hormon pada tubuh.

Dia juga menjelaskan penyakit kanker merupakan penyakit berbahaya dengan biaya pengobatan yang sangat mahal hingga mencapai ratusan juta.

Tanaman temu putih mengandung 95 persen zat anti kanker, berdasarkan penemuan Dokter herbal Indonesia Prof Hembing Wijayakusuma. Temu putih memiliki tulang daun dan bunga bewarna merah keunguan, dan umbi berukuran besar.

Cara pengolahannya umbi temu putih dibersihkan, diambil bagian tengahnya,dicincang tipis-tipis  dijemur di dalam ruangan serta tidak boleh terkena cahaya matahari setelah kering ditumbuk halus. 

Cara penggunaanya satu sendok teh temu putih diseduh dengan setengah gelas air hangat. 
    
Kemudian pengolahan keladi tikus dicincang tipis-tipis dan direndam dengan air kunyit untuk menghilangkan getahnya, kemudian dikeringkan dan dihaluskan hingga menjadi serbuk.

Untuk pemakaiannya yaitu dua sendok teh serbuk keladi tikus direndam dalam setengah gelas air hangat dan  diminum satu kali sehari setelah makan. 

Selanjutnya tanaman benalu teh diolah dengan cara mengambil benalu yang tumbuh di pohon teh, dicincang dengan ukuran kecil dan dijemur dalam ruangan tanpa terkena cahaya matahari. 

Penggunaan benalu teh yang sudah kering diambil sebanyak segenggam dan direndam dalam setengah gelas air hangat. 

Untuk pencegahan kanker dikonsumsi satu kali sehari setelah makan selama enam bulan berturut-turut jika terputus maka diulang lagi dari awal, ujarnya.   

Pewarta : Laila Syafarud
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024