Jakarta, (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan perlunya pendidikan kejuruan dihubungkan dengan industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, siap untuk hal-hal baru.
Presiden Jokowi melalui cuitannya di akun twitternya @jokowi yang diunggah Sabtu, menyebutkan sekarang saatnya fokus pada pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia).
Kepala Negara menyebutkan sebanyak 51 persen tenaga kerja Indonesia adalah lulusan SD. "Ini harus kita selesaikan besar-besaran dengan pelatihan-pelatihan," kata Jokowi.
Hingga Sabtu siang, cuitan yang diunggah sekitar pukul 08.28 WIB itu sudah disuka 6.429 kali dan tweet ulang 1.301 kali.
Sebelumnya Presiden Jokowi juga mengingatkan dunia pendidikan harus memperhatikan pembangunan karakter bangsa, budi pekerti, sopan santun, nilai-nilai etika, dan agama, dalam rangka pembangunan SDM yang memiliki karakter dan kualitas yang baik.
Pernyataan itu disampaikan dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2019.
"Kita semua merayakan dengan bergembira. Tapi ingat bahwa pembangunan karakter bangsa, budi pekerti, sopan santun, nilai-nilai etika, agama ke depan harus menjadi perhatian dunia pendidikan kita dalam rangka pembangunan SDM yang memiliki karakter dan kualitas yang baik," ujar Presiden Jokowi usai meresmikan Bendungan Gondang di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (2/5).
Presiden Jokowi juga mengucapkan selamat hari Pendidikan Nasional di semua akun media sosialnya, baik di Twitter, Facebook, maupun Instagram.
Di akun Instagram dan Twitter resminya @jokowi, Kepala Negara mengunggah gambar animasi suasana belajar mengajar di sebuah kelas berikut tulisan "Selamat Hari Pendidikan Nasional". Dalam gambar tersebut tampak juga foto tokoh pendidikan nasional Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Dewantara yang dipajang di dinding kelas.
"Pendidikan adalah jalan panjang yang ditempuh sebuah bangsa yang menghadapi tantangan untuk membangun identitas, karakter, dan martabatnya," tulis Presiden dalam unggahan tersebut. (*)
Presiden Jokowi melalui cuitannya di akun twitternya @jokowi yang diunggah Sabtu, menyebutkan sekarang saatnya fokus pada pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia).
Kepala Negara menyebutkan sebanyak 51 persen tenaga kerja Indonesia adalah lulusan SD. "Ini harus kita selesaikan besar-besaran dengan pelatihan-pelatihan," kata Jokowi.
Hingga Sabtu siang, cuitan yang diunggah sekitar pukul 08.28 WIB itu sudah disuka 6.429 kali dan tweet ulang 1.301 kali.
Sebelumnya Presiden Jokowi juga mengingatkan dunia pendidikan harus memperhatikan pembangunan karakter bangsa, budi pekerti, sopan santun, nilai-nilai etika, dan agama, dalam rangka pembangunan SDM yang memiliki karakter dan kualitas yang baik.
Pernyataan itu disampaikan dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2019.
"Kita semua merayakan dengan bergembira. Tapi ingat bahwa pembangunan karakter bangsa, budi pekerti, sopan santun, nilai-nilai etika, agama ke depan harus menjadi perhatian dunia pendidikan kita dalam rangka pembangunan SDM yang memiliki karakter dan kualitas yang baik," ujar Presiden Jokowi usai meresmikan Bendungan Gondang di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (2/5).
Presiden Jokowi juga mengucapkan selamat hari Pendidikan Nasional di semua akun media sosialnya, baik di Twitter, Facebook, maupun Instagram.
Di akun Instagram dan Twitter resminya @jokowi, Kepala Negara mengunggah gambar animasi suasana belajar mengajar di sebuah kelas berikut tulisan "Selamat Hari Pendidikan Nasional". Dalam gambar tersebut tampak juga foto tokoh pendidikan nasional Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Dewantara yang dipajang di dinding kelas.
"Pendidikan adalah jalan panjang yang ditempuh sebuah bangsa yang menghadapi tantangan untuk membangun identitas, karakter, dan martabatnya," tulis Presiden dalam unggahan tersebut. (*)