Mentawai (ANTARA) - Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet meresmikan Puskesmas Sarereiket yang berada di Desa Madobag, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Ada yang berbeda kali ini pada pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Sarereiket dari daerah lain di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Puskesmas Sarereiket setelah diresmikan pada 12 April 2019, merupakan puskesmas kedua yang menerapkan konsep pengobatan yang berkolaborasi antara pengobatan tradisional oleh Sikerei dan dokter sebagai tenaga medis selain Puskesmas Simatalu, Siberut Barat.
Di Puskesmas Sarereiket tersebut ketika pasien tidak dapat ditangani pengobatan secara medis dapat ditangani oleh Sikerei jika ada penyakit yang mengganggu karena faktor penyakit lain di luar medis.
Bentuk dari bangunan Puskesmas Sarereiket juga mengadopsi ciri khas rumah adat Mentawai. Pembangunan puskesmas tersebut telah menghabiskan dana senilai Rp3,1 miliar dari ABPD Mentawai.
Pembangunan Puskemas Sarereiket yang diresmikan tersebut diharapkan dapat melayani masyarakat Sarereiket (Rogdok, Madobag, Ugai, Matotonan) sehingga masyarakat tidak lagi harus berobat ke Puskesmas di pusat kecamatan yang ada di Muara Siberut.
Puskesmas Sarereiket kata Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet akan dilayani tanpa dipungut biaya atau gratis.
"Masyarakat datang ke sini berobatnya secara gratis, obatnya juga gratis, pengobatan TB juga dilayani secara gratis, pergunakan puskesmas ini dengan baik, datanglah berobat ke Puskesmas Sarereiket kalau berobat ke Sikerei di sini akan dilayani Sikerei, kalau mau dilayani dokter di sini silahkan tujuan kita adalah bagaimana masyarakat sehat," kata Bupati Mentawai.
Puskesmas Sarereiket saat ini diisi sebanyak 45 tenaga medis, jumlah tersebut sebenarnya masih kurang dan membutuhkan analis kesehatan, kesehatan lingkungan.
"Pak Bupati sudah paraf untuk kita rekrut tenaga kesehatan, target kita ke depan dua desa ini (Madobag, Matotonan) bisa terlayani dan peningkatannya berproses," Kepala Dinas Kesehatan Mentawai Lahmuddin Siregar.
Bupati Yudas Sabaggalet meresmikan puskesmas kedua untuk pengobatan kokaborasi di Kepulauan Mentawai. (Ist)
Bupati juga mengajak masyarakat Sarereiket dapat melayani petugas yang datang melayani di Sareiket.
"Masyarakat harus terbuka kepada petugas yang datang, berikan mereka tempat tinggal, jangan dimarahi, Kepala Puskesmas Sarereiket dapat bekerja sama dengan jajarannya dan dapat saling berkoordinasi," imbau Bupati.
Saat ini di Kabupaten Kepulauan Mentawai sudah ada sebanyak 15 fasilitas kesehatan (Puskesmas), di antaranya ada Puskesmas yang baru yakni Puskesmas Simatalu, Puskesmas Sarereiket yang sudah diresmikan dan Puskesmas Sigapokna masih menunggu waktu peresmian.
Ada yang berbeda kali ini pada pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Sarereiket dari daerah lain di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Puskesmas Sarereiket setelah diresmikan pada 12 April 2019, merupakan puskesmas kedua yang menerapkan konsep pengobatan yang berkolaborasi antara pengobatan tradisional oleh Sikerei dan dokter sebagai tenaga medis selain Puskesmas Simatalu, Siberut Barat.
Di Puskesmas Sarereiket tersebut ketika pasien tidak dapat ditangani pengobatan secara medis dapat ditangani oleh Sikerei jika ada penyakit yang mengganggu karena faktor penyakit lain di luar medis.
Bentuk dari bangunan Puskesmas Sarereiket juga mengadopsi ciri khas rumah adat Mentawai. Pembangunan puskesmas tersebut telah menghabiskan dana senilai Rp3,1 miliar dari ABPD Mentawai.
Pembangunan Puskemas Sarereiket yang diresmikan tersebut diharapkan dapat melayani masyarakat Sarereiket (Rogdok, Madobag, Ugai, Matotonan) sehingga masyarakat tidak lagi harus berobat ke Puskesmas di pusat kecamatan yang ada di Muara Siberut.
Puskesmas Sarereiket kata Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet akan dilayani tanpa dipungut biaya atau gratis.
"Masyarakat datang ke sini berobatnya secara gratis, obatnya juga gratis, pengobatan TB juga dilayani secara gratis, pergunakan puskesmas ini dengan baik, datanglah berobat ke Puskesmas Sarereiket kalau berobat ke Sikerei di sini akan dilayani Sikerei, kalau mau dilayani dokter di sini silahkan tujuan kita adalah bagaimana masyarakat sehat," kata Bupati Mentawai.
Puskesmas Sarereiket saat ini diisi sebanyak 45 tenaga medis, jumlah tersebut sebenarnya masih kurang dan membutuhkan analis kesehatan, kesehatan lingkungan.
"Pak Bupati sudah paraf untuk kita rekrut tenaga kesehatan, target kita ke depan dua desa ini (Madobag, Matotonan) bisa terlayani dan peningkatannya berproses," Kepala Dinas Kesehatan Mentawai Lahmuddin Siregar.
"Masyarakat harus terbuka kepada petugas yang datang, berikan mereka tempat tinggal, jangan dimarahi, Kepala Puskesmas Sarereiket dapat bekerja sama dengan jajarannya dan dapat saling berkoordinasi," imbau Bupati.
Saat ini di Kabupaten Kepulauan Mentawai sudah ada sebanyak 15 fasilitas kesehatan (Puskesmas), di antaranya ada Puskesmas yang baru yakni Puskesmas Simatalu, Puskesmas Sarereiket yang sudah diresmikan dan Puskesmas Sigapokna masih menunggu waktu peresmian.