Jakarta, (ANTARA) - Mantan orang nomor satu di Formula 1, Bernie Ecclestone, mengkhawatirkan masa depan bisnis balapan jet darat itu seiring perkembangan pesat mobil-mobil balap bertenaga listrik.

Menjelang perayaan balapan Grand Prix ke-1000 yang akan digelar di China, pria berusia 88 tahun asal Inggris yang pernah mengritik suara mesin F1 zaman sekarang terlalu pelan itu mengungkapkan masa depan balapan yang lebih sunyi lagi.

Formula E di masa depan akan tumbuh menjadi industri besar dengan keterlibatan pabrikan-pabrikan besar, demikian Ecclestone seperti dikutip Reuters, Kamis pagi.

"Suatu bentuk hiburan yang berbeda namun Formula E akan semakin besar dan semakin besar, itu lah yang sedang terjadi pada mereka," kata Ecclestone. "Dan Formula 1 akan menderita oleh karenanya."

Jika dia diberi usia 50 tahun lebih muda dari sekarang, Ecclestone mengaku akan tetap memilih menjalankan sirkus Formula 1, namun kenyataannya mantan ketua eksekutif Grup Formula One itu melirik balapan Formula elektrik sebagai bisnis yang menjanjikan banyak peluang baru.

"Ada lebih banyak kesempatan untuk melakukan ekspansi besar di sana dan lebih banyak peluang secara komersial dari pada melakukan perubahan di Formula One," kata Ecclestone soal Formula E.

Selama beberapa dekade, Ecclestone adalah wajah Formula 1. Mengatur segala kesepakatan, dan mengubah olahraga otomotif itu menjadi bisnis bernilai miliaran dollar seperti sekarang ini.

Pada 23 Januari, Ecclestone turun sebagai kepala eksekutif digantikan oleh Chase Carey. Walaupun demikian, dia ditunjuk sebagai kepala emeritus dan bertindak sebagai penasehat bagi dewan pemegang saham.

Ecclestone menjadi saksi peluncuran kejuaraan dunia yang pertama kali, kala itu Grand Prix Inggris di Silverstone pada 1950 sebagai pebalap yang berkompetisi di kelas 500cc Formula 3 di sirkuit bekas lapangan udara itu.

"Aku tak ingat apakah aku terkesan atau tidak. Aku ragukan itu. Kala itu aku hanya ingin menyelesaikan apa yang seharusnya aku lakukan," kata dia.

Ecclestone yang belum sempat menghadiri balapan Formula 1 tahun ini, setelah juga melewatkan GP Bahrain karena keracunan makanan, mengaku skeptis jika China akan menjadi balapan GP Formula 1 ke-1.000.

Angka itu termasuk juga 11 edisi balapan Indianapolis 500, juga balapan dengan regulasi Formula 2.

"Aku tak pernah mengecek dan aku hanya tahu jika seseorang pernah mengatakan kepadaku beberapa waktu lalu, tapi lebih dari 800," kata sang bilyuner itu terkait berapa banyak GP yang dia hadiri. "Aku tak tahu tepatnya berapa banyak."

Musim balapan tahun ini, Ecclestone tadinya menjagokan pebalap Ferrari Sebastian Vettel sebagai juara dunia.

"Aku kira dia akan menang mudah," prediksi dia yang terlihat goyah setelah rekan satu tim Vettel, Charles Leclerc, lebih bersinar dari sang pebalap Jerman itu ketika di Bahrain.

"Aku (masih) mengira dia akan menang. Namun tidak mudah." kata Ecclestone. (*)

Pewarta : Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2024